Non-Destructive Test Beton

Non-Destructive Test Beton

Non-Destructive Test, pengujian tanpa merusak, saat ini keberadaanya semakin semakin banyak diterima dan diaplikasikan dalam rekayasa teknik sipil dan struktur, sebagai alat untuk mengevaluasi kekuatan, keseragaman, keawetan dan sifat-sifat lainnya dari struktur beton eksisting.

Dasar-dasar metode NDT terus dieksplorasi baik kelebihan, kekurangan, metode  maupun interpretasi hasil ujinya. Metode Non-Destructive Test yang umum digunakan dalam rekayasa teknik sipil dan struktur diantaranya adalah :

Rebar Scanner

Pengujian ini sering disebut juga dengan Rebar Locator, karena sesuai fungsinya untuk mengetahui lokasi tulangan (rebar) atau juga banyak yang menyebutnya dengan Covermeter test. Pada prinsipnya pengujian NDT ini adalah sebuah pengujian yang dilakukan untuk mengukur tebal selimut beton, jarak antar tulangan dan besar diameter tulangan.

Rebar scanning
Rebar Locator on Pelindo
Nondestructive Test Dermaga Pelabuhan Belawan 4
Rebar scanning atau covermeter test untuk mengetahui posisi, dimensi dan kedalaman tulangan baja di dalam beton sekaligus mendapatkan visualisasinya — at Pelindo I Cabang Pelabuhan Belawan.

Hammer Test

Biasa juga disebut dengan Concrete Hammer Test atau Schmidt Hammer Test. Adalah suatu metode uji yang simpel dan nisbi praktis guna mengetahui bagaimana kualitas beton

Hammer Test at Pelabuhan Belawan.
Hammer Test at Pelabuhan Belawan.

Impact Echo Test

Melakukan benturan mekanis dengan bantuan ketukan palu atau lainnya,  sehingga dapat menghasilkan gelombang pada frekuensi 1-60 kHz dengan panjang gelombang dari 50 mm sampai 2000 mm yang merambat dalam suatu media selama media tersebut elastis homogen.

IMPACT ECHO TEST

Carbonation Test

Tujuan carbonation test, uji karbonasi, adalah supaya dapat diketahui bagaimana kualitas selimut beton dalam melakukan perlindungan terhadap tulangan baja yang  di dalamnya. Karena, proses karbonasi menetralisir kondisi basa dalam beton. Jika selimut beton seluruhnya telah terkarbonasi mencapai tulangan baja di dalamnya, maka baja tulangan di dalamnya akan segera terkorosi ketika udara lembab dan oksigen mencapai tulangan.

Carbonation Test
Carbonation Test

Pulse Echo Test

Untuk menguji mutu serta integritas beton dengaan bantuan alat Pundit PL-200PE yang telah mendayagunakan Pulse Echo sebagai inovasi teknologi dalam meningkatkan kinerja aplikasi ultrasonik dalam hal obyek uji serta akses terhadap benda yang hanya terbatas di satu sisi

Ultrasonic Pulse Velocity Test

Proses pengujian beton dengan bantuan gelombang ultrasonik melalui alat  Read-out Unit PUNDIT (Portable Unit Non Destructive Indicator Tester), Transducer 54 Hz, dan Calibration Bar.

Half Cell Potencial Test

Metode Half Cell bertujuan untuk mengindikasikan tingkat korosi dari tulangan yang berada di dalam beton. Metode ini memberi banyak keuntungan, sebab dengan hasil yang cukup akurat tapi biayanya relatif murah

Half Cell Potential Test untuk Uji Korosi pada Inspeksi dan Audit Struktur Jembatan Citra Maja Raya
Half Cell Potential Test untuk Uji Korosi pada Inspeksi dan Audit Struktur Jembatan Citra Maja Raya 3

Brinell Test

Adalah untuk menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja (identor) yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut (speciment).

http://hesa.co.id//images/Brinell6.jpg

Loading Test

Tujuannya supaya tahu apakah bagian struktur yang diuji masih dapat kuat menahan beban working load, beban kerja,  yang membebaninya atau tidak.
Loading Test Jembatan Trimartani

Core Drill

Metode core drill adalah suatu metoda pengambilan sampel beton pada suatu struktur bangunan. Sampel yang diambil (bentuk silinder) selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian seperti Kuat tekan

Core Drill Dermaga Pomako Papua 2017
Core Drill Dermaga Pomako Papua 2017

Non-Destructive Test (NDT)

NDT adalah suatu cara untuk memeriksa, menguji, atau mengevaluasi material atau elemen struktur tanpa merusak kemampuan layan dari suatu bagian atau sistem struktur.

Tujuan Non destructive Testing adalah untuk menentukan kualitas dan integritas material atau elemen struktur tanpa mempengaruhi kemampuan untuk menjalankan fungsinya.

Metode pengujian yang tidak mempengaruhi kegunaan suatu bagian atau sistem tetap dianggap tidak merusak bahkan jika mengandung tindakan invasif.

Sebagai contoh, coring adalah metode NDT yang umum digunakan untuk mengambil sample dengan melubangi elemen struktur beton dan menguji spesimen sample dari elemen struktur beton untuk menentukan sifat beton in-situ.

Coring tentunya mengubah tampilan komponen struktur dan secara marginal mempengaruhi integritas strukturalnya. Namun jika dilakukan dengan benar, dilakukannya coring tidak mempengaruhi kemampuan layan elemen struktur tersebut dan dengan demikian tetap dianggap masuk kedalam katagori uji tidak merusak (Non destructive Testing/NDT).

Beda Non-Destructive Test dengan Destructive Test

Pengujian yang merusak (Destructive Testing, DT) mengeksplorasi mekanisme kegagalan untuk menentukan sifat mekanik material seperti kuat leleh, kuat tekan, kuat tarik, keuletan dan ketangguhan retak.

Sedangkan metode NDT mengeksplorasi indikasi sifat tanpa mencapai kegagalan elemen struktur. Upaya secara ekstensif terus dilakukan untuk mengembangkan metode NDT sehingga semakin baik dalam mengindikasikan sifat mekanik, akustik, kimia, listrik, magnetik, dan fisik dari material atau elemen yang diuji.

Metode NDT terus dikembangkan sebagai metode yang untuk menjawab kebutuhan untuk mendeteksi kerusakan secara dini sebagai bagian dari pencegahan kerusakan struktural.

Penggunaan ekstensif NDT didorong oleh faktor ekonomi dan keselamatan. Dalam upaya pencegahan dini terjadinya kerusakan struktural, teknik-teknik pengujian in-site baru telah banyak ditemukan.

Untuk semakin memungkinkan melakukan penilaian kinerja beton selama tahap konstruksi, tahap commissioning maupun dan pada masa layan struktur.

Faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan survei NDT adalah kedalaman penetrasi terhadap material atau elemen struktuyang diuji, resolusi vertikal dan lateral, kontras pada sifat fisik, rasio signal-to-noise dan informasi yang ada mengenai struktur (McCann & Forde, 2001).

Pemahaman tentang sifat material dan isu utama yang terkait dengan penerapannya dalam bidang struktur menjadi sangat penting bagi keberhasilan metode NDT apapun. Langkah-langkah untuk memilih metode NDT yang memadai adalah sebagai berikut (Shull, 2002).

  • Memahami sifat fisik dari material yang diinspeksi
  • Memahami proses fisik dasar yang dari metode NDT yang diaplikasikan
  • Memahami sifat fisik interaksi antara probe alat uji dengan bahan uji
  • Memahami keterbatasan teknologi NDT yang diaplikasikan
  • Mempertimbangkan faktor ekonomi, lingkungan, peraturan dan faktor lainnya

Ada berbagai metode NDT yang diaplikasikan dalam bidang rekayasa teknik sipil dan struktur. Dan sudah banyak pula literatur teknis mengenai NDT pada beton, namun hal penting untuk meningkatkan keakurasian interpretasi hasil NDT adalah kolaborasi antara insinyur sipil, peneliti NDT dan spesialis NDT.

Reference:

Untuk informasi tentang Jasa Pengujian Tanpa Rusak NDT Non destructive Testing, silahkan hubungi:

PT Hesa Laras Cemerlang

Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
Email: kontak@hesa.co.id
Telp: (021) 8404531
Whatsapp Bussines :0812 9144 2210 atau 0811 888 9409
or follow this link : https://linktr.ee/hesa.lc

Pemodelan Struktur Dermaga dengan Midas Gen 2014 V2.1

Pemodelan Struktur Dermaga dengan Midas Gen 2014 V2.1

Dermaga dilengkapi dengan fasilitas rumah kontrol mesin dan conveyor. Beban mati akibat berat sendiri rangka baja, beban mati tambahan, dan 25% beban hidup diambil sebagai gaya yang bekerja pada fasilitas tersebut. Reaksi perletakan dari struktur fasilitas tersebut akan diaplikasikan sebagai beban ke struktur dermaga

Artikel ini memaparkan pemodelan dan analisis struktur dermaga dengan menggunakan Midas Gen, mulai dari standard desain, tata letak geometri struktur, pendefinisian properti material, pendefinisian kondisi pembebanan dan kombinasi beban, Metode analisis, pemodelan struktur dan pembebanan dalam Midas Gen 2014 v2.1 dan deskripsi hasil analisis program.

Ditulis Oleh : Heri Khoeri, Junaidi, Hilmi Zamakhsyari

Untuk mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang Pemodelan Struktur Dermaga dengan Midas Gen 2014 V2.1, silahkan unduh link berikut: Artikel Pemodelan Struktur Dermaga

Jasa Pengujian, Audit, Analisis dan Desain Struktur (gedung, dermaga, jembatan, bendungan dan lainnya) call: 0218404531 atau email: kontak@hesa.co.id

Untuk informasi tentang Jasa Pengujian, Audit, Analisis dan Desain Struktur (gedung, dermaga, jembatan, bendungan dan lainnya) silahkan hubungi:

PT Hesa Laras Cemerlang

Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
Email: kontak@hesa.co.id
Telp: (021) 8404531

Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

Tinggalkan Pesan

    Ultrasonic Pulse Velocity Test pada CLINKER GRINDING UNIT Kutai Kartanegara

    Ultrasonic Pulse Velocity Test pada CLINKER GRINDING UNIT Kutai Kartanegara

    Pengujian dengan Ultrasonic Pulse Velocity Test, UPVT, PUNDIT PLUS merupakan salah satu pengujian tidak merusak – Nondestructive Test – yang dilakukan untuk mengetahui mutu struktur beton, dimana mutu beton diestimasi berdasarkan cepat rambat gelombang ultrasonic yang melalui struktur beton tersebut

    Ultrasonic Pulse Velocity Test pada Clinker Grinding Unit Kutai Kartanegara

    Ultrasonic Pulse Velocity Test pada Tunel dan Silo Clinker Grinding Unit Kutai Kartanegara
    Ultrasonic Pulse Velocity Test pada Tunel dan Silo Clinker Grinding Unit Kutai Kartanegara

    UPVT dilakukan dengan metode Direct dan etode Indirect.

    yang dimaksud metode direct pada UPVT adalah metode uji dengan menempatkan transmitter dan receiver pada dua sisi yang berbeda. Seperti pada gambar berikut:

    Ultrasonic Pulse Velocity Test pada Tunel dan Silo Clinker Grinding Unit Kutai Kartanegara 3
    UPVT dengan Direct Method

    Sedangkan yang dimaksud indirect pada UPVT adalah metode dengan menempatkan transmitter dan receimer pada satu sisi. Hal ini biasanya dilakukan karena tidak memungkinkan pengambilan data dengan metode direct. Contoh metode indirect seperti pada gambar berikut:

    UPVT Indirect Metode pada Tunel dan Silo Clinker Grinding Unit Kutai Kartanegara
    UPVT Indirect Metode pada Tunel dan Silo Clinker Grinding Unit Kutai Kartanegara
    UPVT Indirect Metode pada Tunel dan Silo Clinker Grinding Unit Kutai Kartanegara
    UPVT Indirect Metode pada Tunel dan Silo Clinker Grinding Unit Kutai Kartanegara
    UPVT Indirect Metode pada Tunel dan Silo Clinker Grinding Unit Kutai Kartanegara

    Baca lebih lengkap tentang ultrasonic pulse velocity test pada artikel kami: Uji Mutu Dan Integritas Beton Ultrasonic dengan Pulse Velocity Test

    Untuk kebutuhan Survey, Pengujian, Analisis Geoteknik dan struktur baik itu Pengujian Non Destructive Test  maupun Destructive Test, silahkan hubungi:

    PT Hesa Laras Cemerlang

    Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
    Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
    Email: kontak@hesa.co.id
    Telp: (021) 8404531

    Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

    Tinggalkan Pesan

      Inspeksi Tanki dan Analisis Settlement Pondasi Tanki 1000 kL Cikarang, 2016

      Inspeksi Tanki dan Analisis Settlement Pondasi Tanki 1000 kL Cikarang, 2016

      Proyek Kawasan Inspeksi Tanki dan Analisis Settlement Pondasi Tanki 1000 kL milik PT SKI dengan lokasi di Kawasan industri MM2100 Cibitung-Bekasi, waktu pengerjaan Tahun 2016.

      Inspeksi Tanki dan Analisis Settlement Pondasi Tanki 1000 kL

      Dimensional Inspection dilakukan untuk mengetahui kelayakan teknis tanki berdasarkan code yang berlaku. Hal-hal yang diinspeksi dan toleransi yang diijinkan dalam inspeksi pada tank seperti yang diberikan pada gambar berikut:

      http://hesa.co.id//images/projects/Tanki_Ethanol_2016/5.jpg

      http://hesa.co.id//images/projects/Tanki_Ethanol_2016/6.jpg

      Inspeksi Tanki

      Dimensional inspection dilakukan dengan menggunakan alat total station dan autolevel, yang dilakukan baik dari dalam maupun dari luar tanki.

       

      Inspeksi Tanki dan Analisis Settlement Pondasi Tanki 1000 kL

      Selain Dimensional Inspection dilakukan pula soil investigation dengan melakukan sondir (Cone Penetrometer Test, CPT), boring, Standard Penetration Test (SPT), Undisturbed Sampling (UDS), dan uji laboratorium mekanika tanah untuk mendapatkan index properties dan engineering properties dari tanah di sekitar lokasi tanki.

      Soil Test Inspeksi Tanki dan Analisis Settlement Pondasi Tanki 1000 kL

      Idealnya uji dilakukan pada tanah di bawah tanki, namun karena hal tersebut tidak memungkinkan, maka diambil pada area sedekat mungkin dengan pondasi tanki.

      Data tanah yang diperoleh akan dijadikan input dalam geotechnical analysis yang dalam hal ini adalah settlement analysis untuk memperkirakan kemungkinan penurunan tanah yang terjadi dan bagaimana dampaknya terhadap stabilitas struktur tanki.

       

      http://hesa.co.id//images/projects/Tanki_Ethanol_2016/2.jpg

      Untuk analisis settlement digunakan MIDAS Soil Work, dengan gambaran visualisasi output seperti slide berikut:

      1234

      http://hesa.co.id//images/projects/Tanki_Ethanol_2016/7.jpg

      MESH GENERATION

      http://hesa.co.id//images/projects/Tanki_Ethanol_2016/11.jpg Selanjutnya untuk integritas tanki dilakukan uji vacum. Uji Vacum merupakan metoda test yang digunakan untuk mengecheck adanya kebocoran di area las-lasan plat dasar tanki adalah menggunakan kotak vakum yang merefer ke API 650 Para 5.3.6 dan 6.6.

      Alat yang digunakan adalah kotak sepanjang 750 mm dengan lebar 150 mm lengkap dengan kaca yang bisa melihat sambungan las-lasan, lap kering dan air sabun.

      Indikator tekanan vakum yang terbaca minimum adalah 3 psi / 2 kPa, dilakukan selama 5 detik untuk setiap las-lasan yang divakum. Overlap tiap pengetesan las-lasan adalah sepanjang 50 mm.

      Untuk informasi tentang Jasa Inspeksi,Pengujian, Audit, Analisis dan Desain Struktur (Gedung, Dermaga, Jembatan, Bendungan, Tanki dan lainnya) silahkan hubungi:

      PT Hesa Laras Cemerlang

      Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
      Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
      Email: kontak@hesa.co.id
      Telp: (021) 8404531
      Mobile: 081291442210
      Whatsapp Bussines: 0811 888 9409 or click this link: https://linktr.ee/hesa.lc

      Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

      Tinggalkan Pesan

        Ultrasonic Testing – Pengujian Ultrasonik

        Ultrasonic Testing – Pengujian Ultrasonik

        Ultrasonic Testing (UT) merupakan bagian dari pengujian tanpa rusak, nondestructive test. Yang berkerjanya didasarkan pada propagasi gelombang ultrasonik terhadap obyek tertentu atau material yang diuji.

        Dalam aplikasi UT yang paling umum, gelombang pulsa ultrasonik yang sangat pendek dengan frekuensi pusat mulai dari 0,1-15 MHz, dan kadang-kadang hingga 50 MHz, ditransmisikan ke dalam bahan untuk mendeteksi cacat internal atau untuk mengkarakterisasi material.

        Contoh umum adalah pengukuran ketebalan ultrasonik, yang menguji ketebalan benda uji, misalnya, untuk memantau korosi pipa.

        Pengujian ultrasonik sering dilakukan pada baja dan logam dan paduan lainnya, meskipun juga dapat digunakan pada beton, kayu dan komposit, meskipun dengan resolusi yang lebih rendah. Ini digunakan di banyak industri termasuk konstruksi baja dan aluminium, metalurgi, manufaktur, aerospace, otomotif dan sektor transportasi lainnya.

        Secara umum, pengujian ultrasonik didasarkan pada penangkapan dan kuantifikasi gelombang pantul (pulse-echo) atau gelombang yang ditransmisikan (melalui transmisi). Masing-masing dari kedua jenis ini digunakan dalam aplikasi tertentu, namun pada umumnya, sistem pulse echo lebih berguna karena hanya memerlukan akses dari satu sisi ke objek yang diperiksa.

        Prinsip dasar Ultrasonic Testing

        Sistem inspeksi Ultrasonic Testing pulse-echo terdiri dari beberapa komponen alat, seperti pulser /receiver, transducer, dan perangkat display.

        Ultrasonic principle

        Sebuah pulser/ receiver adalah perangkat elektronik yang bisa menghasilkan pulse listrik tegangan tinggi. Didorong oleh pulser, transduser menghasilkan energi ultrasonik frekuensi tinggi. Energi suara merambat dan disebarkan melalui media dari obyek yang diperiksa  dalam bentuk gelombang.

        Bila ada diskontinuitas, misalnya seperti retakan, di jalur rambatan gelombang, energi akan dipantulkan kembali dari permukaan yang cacat tersebut. Sinyal gelombang yang dipantulkan diubah menjadi sinyal listrik oleh transduser dan ditampilkan di layar.

        Dengan mengetahui kecepatan gelombang dan waktu tempuh maka jarak tempuh sinyal dapat diketahui pula. Dari sinyal tersebut, informasi tentang lokasi reflektor, ukuran, orientasi dan fitur lainnya terkadang bisa didapat.

        Untuk informasi tentang Jasa layanan Ultrasonic Testing dan Nondestructive Test lainnya, silahkan hubungi:

        PT Hesa Laras Cemerlang

        Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
        Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
        Email: kontak@hesa.co.id
        Telp: (021) 8404531
        Whatsapp Bussines : 0813 828 271 82 or click this Link : Whatsapp

        Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

        Tinggalkan Pesan

          Cara Penyelidikan Tanah dengan Sondir

          Cara Penyelidikan Tanah dengan Sondir

          Sondir atau Cone Penetrometer Test atau CPT adalah suatu uji dengan melakukan penetrasi konus ke dalam tanah yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah tiap kedalaman tertentu berdasarkan parameter-parameter perlawanan tanah terhadap ujung konus dan hambatan akibat lekatan tanah dengan selubung konus.

          Cara Penyelidikan Tanah dengan Sondir
          Penyelidikan Tanah dengan Sondir di Ciracas Jakarta Timur

          Cara Penyelidikan Tanah dengan Sondir

          Dengan alat sondir (penetrasi quasi statik). Parameter tersebut berupa perlawanan konus (q), perlawanan geser (fs), angka banding geser (Rf), dan geseran total tanah (T), yang dapat digunakan untuk interpretasi perlapisan tanah yang merupakan bagian dari desain fondasi.

          Pada bagan alir berikut digambarkan alur pengujian dengan sondir mulai dari persiapan, prosedur pengujian, pengulangan langkah-langkah pengujian, penyelesaian pengujian sampai dengan perhitungan hasil sondir dan penyajian grafik sondir.

          http://hesa.co.id//images/Alur%20sondir.jpg

          Downoad SNI 2827-2008 Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir

          Untuk informasi tentang Konsultasi Soil Test dan layanan Jasa Engineering Survey, Analysis serta Moda Pengujian Struktur, silahkan hubungi:

          PT Hesa Laras Cemerlang

          Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
          Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
          Email: kontak@hesa.co.id
          Telp: (021) 8404531
          Whatsapp Bussines : 0813 828 271 82 or click this Link : Whatsapp

          Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

          Tinggalkan Pesan

            Uji SPT Standard Penetration Test

            Uji SPT Standard Penetration Test

            Uji SPT adalah metode uji tanah in-situ yang dilaksanakan guna mengetahui sifat rekayasa geoteknik tanah bawah permukaan, terutama untuk tanah tanpa kohesi. Standard Penetration Test (SPT) dilaksanakan bersamaan dengan pengeboran, baik untuk mengetahui sifat perlawanan dinamik tanah juga sekaligus melakukan pengambilan sampel tanah UDS (Undisturbed Sample) dengan teknik penumbukan.

            Pengujian SPT untuk mendapatkan daya dukung dan properti tanah di Bandara Soekarno Hatta

            Uji SPT terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding tebal ke dalam tanah, disertai pengukuran jumlah pukulan untuk memasukkan tabung belah sedalam 300 mm vertikal. Dalam sistem beban jatuh ini digunakan palu dengan berat 63,5 kg, yang dijatuhkan secara berulang dengan tinggi jatuh 0,76 m.

            Cara uji penetrasi lapangan dengan Standard Penetration Test

            Peralatan UJI  SPT

            Peralatan yang digunakan dalam pengujian SPT adalah :

            1. Mesin bor
            2. Mesin pompa
            3. Split barrel sampler
            4. Palu dengan berat 63,5 kg dengan toleransi meleset ± 1%
            5. Alat penahan (tripod)
            6. Rol meter
            7. Alat penyipat datar
            8. Kerekan
            9. Kunci-kunci pipa
            10. Tali untuk menarik palu
            11. Alat bantu lainnya.

            Prosedur Uji  SPT

            Prosedur uji SPT sesuai Buku Manual Petunjuk Teknis Pengujian Tanah Dari Kementrian PUPR adalah mengacu pada SNI 4153:2008, yang langkahnya adalah sbb:

            1. Mempersiapkan lubang bor hingga kedalaman uji
            2. Memasukkan alat split spoon sampler secara tegak
            3. Pastikan hammer jatuh dengan free falling (terjun bebas), tanpa ada hambatan sampai menumbuk
            4. Menumbuk dengan hammer dan mencatat jumlah tumbukan setiap 15 cm penetrasi. Hammer
              dijatuhkan secara bebas pada ketinggian 760 m
            5. Nilai tumbukkan dicatat 3 kali (N0, N1, N2) dimana nilai Nspt = N1+N2. Split spoon sampler diangkat ke atas dan kemudian dibuka. Sampel yang diperoleh dengan cara ini merupakan sampel yang sangat terganggu
            6. Sampel yang diperoleh dimasukkan ke dalam plastik untuk diuji di laboratorium. Pada plastik
              tersebut harus diberikan catatan nama proyek, kedalaman dan nilai N.

            Pelaksanaan pengujian dibagi dalam tiga tahap, yaitu berturut-turut setebal 150 mm untuk masing-masing tahap. Tahap pertama dicatat sebagai dudukan, sementara jumlah pukulan untuk memasukkan tahap ke-dua dan ke-tiga dijumlahkan untuk memperoleh nilai pukulan N atau perlawanan SPT (dinyatakan dalam pukulan per 0,3 m).

            Prosedur Operasi Standar Uji SPT

            Sesuai SNI SNI 4153:200 berikut ini SOP dalam pengujian tanah lapangan dengan metode SPT, yaitu 
            a) Peralatan harus lengkap dan laik pakai;
            b) Pengujian dilakukan dalam lubang bor;
            c) Interval pengujian dilakukan pada kedalaman antara 1,50 m s.d 2,00 m (untuk lapisan tanah tidak seragam) dan pada kedalaman 4,00 m kalau lapisan seragam
            d) Pada tanah berbutir halus, digunakan ujung split barrel berbentuk konus terbuka (open cone); dan pada lapisan pasir dan kerikil, digunakan ujung split barrel berbentuk konus tertutup (close cone)
            e) Contoh tanah tidak asli diambil dari split barrel sampler
            f) Sebelum pengujian dilakukan, dasar lubang bor harus dibersihkan terlebih dahulu
            g) Jika ada air tanah, harus dicatat
            h) Pipa untuk jalur palu harus berdiri tegak lurus untuk menghindari terjadinya gesekan antara palu dengan pipa;
            i) Formulir-formulir isian hasil pengujian.

            Standar pengujian tanah dengan SPT dilaksanakan berdasarkan Standard Nasional Indonesia SNI 4153:200 dan ASTM D1586-67.
            Unduh pdf SNI 4153:200 disini: Download

            Harga Jasa Uji SPT

            Untuk informasi tentang  harga jasa uji SPT  Standard Penetration Test dan layanan Jasa Survey Geoteknik lainnya, silahkan hubungi admin kami melalui :

            PT Hesa Laras Cemerlang

            Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
            Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
            Email: kontak@hesa.co.id
            Telp: (021) 8404531
            Whatsapp : 08118889409 atau klik tombol WA dibawah ini

            Analisis Respons Spektrum Struktur Gedung T dan L

            Analisis Respons Spektrum Struktur Gedung T dan L

            Indonesia adalah Negara dengan tingkat kegempaan yang sangat tinggi karena diapit oleh lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia, hal ini menyebabkan tantangan sendiri bagi para ahli struktur dalam merancang suatu bangunan gedung yang tahan terhadap gempa.

            Analisis Respons Spektrum Struktur Gedung T dan L
            Picture by Ivan Cujic. On https://www.pexels.com/photo/sky-architecture-building-modern-109479/ ✓ Free for personal and commercial use ✓ No attribution required

            Pada proses perancangan beban gempa dapat dilakukan dengan berbagai analisis mulai dari statik ekivalen dan analisis dinamik respon spektrum. Tulisan ini bertujuan untuk meninjau struktur gedung menggunakan analisis dinamik respon spektrum struktur yang mengacu pada SNI 03-1726-2012.

            Pembebanan yang di input yaitu beban mati, beban hidup dan beban gempa. Bangunan gedung yang ditinjau dalam tulisan ini yaitu gedung bentuk gedung L dan T dengan inersia yang sama terhadap sumbu arah x. Masing-masing struktur berlantai 3 dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK).

            Kedua bentuk gedung tersebut akan dianalisis menggunakan respon spektra desain kota Jakarta Pusat dan diasumsikan sebagai tanah lunak. Untuk mempercepat proses perhitungan analisis ini menggunakan bantuan software Etabs versi 9.6.

            Analisis respon struktur yang ditinjau adalah waktu getar, perpindahan (displacement), rasio simpangan antar lantai (storydrift), momen lentur (bendingmomen) balok dan kolom serta torsi (Torsion) dari kedua bangunan gedung bentuk L dan T.

            Dari hasil analisis kedua bentuk gedung didapatkan data data sebagai berikut:

            Gedung bentuk L mempunyai waktu getar lebih kecil daripada gedung bentuk T,
            Perpindahan (displacement) gedung bentuk T lebih kecil daripada gedung bentuk L,
            Simpangan antar lantai (storydrift) gedung bentuk T lebih kecil dari pada gedung bentuk L,
            Momen bentuk gedung T,
            Momen maksimum gedung bentuk L lebih kecil daripada gedung bentuk T,
            Serta torsi rata rata gedung bentuk T lebih kecil daripada gedung bentuk L.

            Penulis: Rizwan Komarudin1, Heri Khoeri2, Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jakarta

            Untuk Membaca kesuluruhan artikel Analisis Respons Spektrum Struktur Gedung T dan L ini secara utuh, anda dapat mengunduhnya dalam file PDF berikut : PAPER ANALISIS PEMODELAN BENTUK GEDUNG T DAN L

            Untuk informasi tentang Jasa Pengujian, Audit, Analisis dan Desain Struktur (gedung, dermaga, jembatan, bendungan dan lainnya) silahkan hubungi:

            PT Hesa Laras Cemerlang

            Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
            Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
            Email: kontak@hesa.co.id
            Telp: (021) 8404531

            Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

            Tinggalkan Pesan

              Akurasi Non Destructive Test terhadap Semi Destructive Test pada Shear Wall Beton Bertulang

              Akurasi Non Destructive Test terhadap Semi Destructive Test pada Shear Wall Beton Bertulang

              Estimasi sifat mekanik beton dapat dilakukan dengan beberapa metode; Non-destructive Test (NDT), Semi Destructive Test (SDT) maupun Destructive Test (DT).

              Audit Struktur Apartemen Kayamas Ciputat 5
              Covermeter dan Rebar Scanning:

              Uji tekan beton merupakan hal yang umum untuk menentukan kekuatan beton, dalam hal ini dikatagorikan sebagai SDT. Sementara itu uji Rebound concrete Hammer (CH) dan perangkat ultrasonic pulse velocity (UPV) yang digunakan dalam menguji kekuatan beton dalam hal ini dikatagorikan NDT.

              Dalam tulisan ini, diambil 20 sample beton dengan menggunakan core drill dari shear wall Apartemen Kayamas, Kota Tangerang Selatan. Pada lokasi pengambilan sample tersebut, sebelum dilakukan core drill, dilakukan NDT menggunakan CH dan UPV. Dimana UPV yang dilakukan menggunakan direct methods dan juga indirect methods.

              Audit Struktur Apartemen Kayamas Ciputat 3
              Core Drill Audit Struktur Apartemen Kayamas Ciputat

              Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil hammer test dan UPV indirect method memiliki korelasi linier yang lebih besar dengan r2=0.535.

              Hal ini karena pada UPV indirect method seperti halnya CH hanya mengindikasikan mutu beton pada lapisan permukaan, dimana pada UPV indirect method kedua tranducer terletak di permukaan beton yang sama, sehingga rambatan gelombang akan bergerak dari tranducer transmitter ke receiver melalui jarak terpendek yaitu permukaan beton.

              Audit Struktur Apartemen Kayamas Ciputat 8
              Covermeter dan Rebar Scanning:

              Hasil UPV direct lebih memiliki akurasi yang lebih tinggi dan korelasi yang lebih kuat terhadap hasil uji tekan, dibandingkan hasil UPV indirect dan CH.

              Hubungan cepat rambat gelombang dengan mutu beton pada shear wall apartemen Kayamas adalah   dengan r2=0.77.

              Oleh: Heri Khoeri, Dosen Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jakarta,Email : hkhoeri@hesa.co.id

              Artikel ini sudah dipublikasikan pada Jurnal Konstruksia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan Judul NON-DESTRUCTIVE TEST TERHADAP SEMI DESTRUCTIVE TEST PADA SHEAR WALL BETON BERTULANG

              Anda bisa mengunduh secara penuh artikel ini >> Click disini … 

              Untuk informasi tentang Pengujian Non Destructive Test  dan layanan Jasa NDT lainnya, silahkan hubungi:

              PT Hesa Laras Cemerlang

              Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
              Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
              Email: kontak@hesa.co.id
              Telp: (021) 8404531

              Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

              Tinggalkan Pesan

                Audit Struktur Apartemen Kayamas Ciputat, 2016

                Audit Struktur Apartemen Kayamas Ciputat, 2016

                Audit struktur bangunan dilakukan untuk memastikan kelayakan teknis struktur gedung Apartemen untuk kemanan dan keamanan bagi penggunanya.

                Audit dimulai dengan pemeriksaan visual elemen-elemen struktur bangunan, untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya cacat-cacat pada struktur.
                Selanjutnya dilakukan serangkaian uji pada elemen-elemen struktur untuk melihat adakah penurunan mutu material penyusun elemen struktur yang dibangun 10 tahun yang lalu ini.

                Audit Struktur Apartemen Kayamas Ciputat, 2016

                Uji yang dilakukan meliputi nondestructive test (NDT) dan semi destructive test (SDT). NDT yang dilakukan antara lain:

                Audit Struktur Apartemen Kayamas Ciputat 1
                Concrete Hammer Test

                Ultrasonic Pulse Velocity Test, UPVT:

                Ultrasonic Pulse Velocity Test, UPVT

                Core Drill

                Audit Struktur Apartemen Kayamas Ciputat 3
                Core Drill

                Covermeter dan Rebar Scanning:

                Audit Struktur Apartemen Kayamas Ciputat 8
                Covermeter dan Rebar Scanning:
                Audit Struktur Apartemen Kayamas Ciputat 5
                Covermeter dan Rebar Scanning:

                Seismic Shock Test:

                Seismic shock test:

                Selain NDT dan SDT juga dilakukan pengukuran dimensi, pengukuran level dan kemiringan bangunan:

                Audit Struktur Apartemen Kayamas Ciputat 7
                Levelling Apartemen Kayamas Ciputat 7

                Selanjutnya data-data hasil investigasi dan audit lapangan dikompilasi dan dijadikan input dalam analisis struktur untuk menilai kelayakan struktur berdasarkan fungsi bangunan peraturan SNI yang berlaku.

                Untuk kebutuhan Survey, Pengujian, Analisis Geoteknik dan struktur baik itu Pengujian Nondestructive Test  maupun Destructive Test, silahkan hubungi:

                PT Hesa Laras Cemerlang

                Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
                Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
                Email: kontak@hesa.co.id
                Telp: (021) 8404531

                Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

                Tinggalkan Pesan

                  Uji Kuat Tekan Sample Beton Hasil Core Drill

                  Uji Kuat Tekan Sample Beton Hasil Core Drill

                  Pengujian kuat tekan dari sampel tersebut diatas biasanya lebih dikenal dengan pengujian “Beton Inti” (SNI 03-3403-1994). Alat uji yang digunakan adalah mesin tekan dengan kapasitas dari 2000 kN sampai dengan 3000 kN. Pemberian beban uji harus dilakukan bertahap dengan penambahan beban uji yang konstan berkisar antara 0,2 N/mm^2 sampai 0,4 N/mm^2 per detik hingga benda uji hancur.Bila beton yang diambil berada dalam kondisi kering selama masa layannya, benda uji silinder beton (hasil bor inti) harus diuji dalam kondisi kering. Bila beton yang diambil berada dalam kondisi sangat basah selama masa layannya, maka silinder harus direndam dahulu minimal 40 jam dan diuji dalam kondisi basah.

                  Ilustrasi pengujian, sebagai berikut seperti slide berikut:

                  Pengujian kuat tekan dari sampel tersebut diatas biasanya lebih dikenal dengan pengujian “Beton Inti” (SNI 03-3403-1994). Alat uji yang digunakan adalah mesin tekan dengan kapasitas dari 2000 kN sampai dengan 3000 kN. Pemberian beban uji harus dilakukan bertahap dengan penambahan beban uji yang konstan berkisar antara 0,2 N/mm^2 sampai 0,4 N/mm^2 per detik hingga benda uji hancur.

                  Bila beton yang diambil berada dalam kondisi kering selama masa layannya, benda uji silinder beton (hasil bor inti) harus diuji dalam kondisi kering. Bila beton yang diambil berada dalam kondisi sangat basah selama masa layannya, maka silinder harus direndam dahulu minimal 40 jam dan diuji dalam kondisi basah.

                  Ilustrasi pengujian, sebagai berikut seperti slide berikut:

                  Selanjutnya Kuat tekan beton dengan dengan ketelitian 0.95 MPa dapat dihitung sebagai berikut:

                  Sedangkan kuat tekan beton dengan ketelitian sampai dengan 0.5 MPa dapat dihitung dengan:

                  (SNI 03-3403-1994)

                  Dimana:

                  Co adalah faktor pengali yang berhubungan dengan arah pengambilan benda uji beton inti pada struktur beton, dimana Co adalah sebagai berikut:

                  • Horisontal (tegak lurus pada arah tinggi dari struktur beton) = 1
                  • Vertikal (sejajar dengan arah tinggi dari struktur beton) =0.92

                  C1 adalah faktor pengali yang berhubungan dengan rasio panjang sesudah diberi lapisan untuk kaping (L’) dengan diameter D  dari benda uji, seperti yang diberikan pada table berikut:

                  C2 adalah faktor pengali karena adanya kandungan tulangan besi dalam benda uji beton inti yang letaknya tegak lurus terhadap sumbu benda uji dapat dihitung dengan rumus:

                  Kuat tekan beton pada titik pengambilan contoh dapat dinyatakan tidak membahayakan jika kuat tekan 3 silinder beton (minimum 3 silinder beton) yang diambil dari daerah beton tersebut memenuhi 2 (dua) persyaratan sebagai berikut:

                  1. Kuat tekan rata-rata dari 3 silinder betonnya tidak kurang dari 0,85 fc’
                  2. Kuat tekan masing-masing silinder betonnya tidak kurang dari 0,75 fc’.

                  Untuk informasi tentang Uji Kuat Tekan Sample Beton Hasil Core Drill berikut detail layanan Jasa NDT yang kami berikan, silahkan hubungi:

                  PT Hesa Laras Cemerlang

                  Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
                  Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
                  Email: kontak@hesa.co.id
                  Telp: (021) 8404531

                  Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

                  Tinggalkan Pesan