Survey Batimetri

Survey batimetri adalah survey pemetaan untuk mengetahui topografi dasar perairan dengan metode pemeruman menggunakan gelombang suara dengan alat ukur berupa Echosounder. Sistem penentuan posisi horisontal dilaut yang digunakan adalah sistem penentuan posisi berbasis satelit dengan metode Real Time Kinematic Differential Positioning menggunakan base atau titik referensi yang telah dibuat sebelumnya (BM).

Penentuan posisi pada survey batimetri terbagi menjadi dua, penentuan posisi horisontal menggunakan Receiver GNSS dan terikat pada sisitem koordinat base, sedangkan penentuan posisi vertikal dari hasil pemeruman didapatkan jarak dasar permukaan terhadap Transducer.

Prinsip Pengukuran dalam Survey Batimetri

Prinsip Pengukuran Survey Batimetri

K p ( t ) = H ( t ) – S o + Z o

  • Kp (t) : koreksi pasut
  • H (t) : tinggi muka laut saat t terhadap nol palem (MLS)
  • So : tinggi muka laut rata-rata (MSL) terhadap nol palem
  • Zo : kedudukan Chart Datum di bawah MSL

Pengamatan Pasang Surut

Kegiatan pengamatan pasang surut air laut ini berupa pengukuran level muka air laut yang dilakukan dengan cara membaca rambu ukur setiap interval 15 menit secara kontinu selama dua puluh empat jam. Informasi mengenai level muka air laut tersebut dapat digunakan sebagai dasar perencanaan elevasi bangunan konstruksi di laut maupun sebagai informasi dalam kegiatan navigasi kapal

Pengamatan Pasang Surut
Pengamatan Pasang Surut

Pengukuran Kedalaman

Pengukuran kedalaman dasar laut dilakukan dengan menggunakan alat echosounder tipe SBES (Single Beam Echosounder).

Prinsip kerjanya: Echosounder akan mengeluarkan gelombang, yang dipancarkan sampai ke dasar laut lalu memantul balik lagi ke atas dan diterima kembali oleh echosunder. Hasil penjalaran gelmbang tersebut dihitung waktu tempuh dan kecepatan gelombang suaranya, sehingga dapat diketahui jarak tempuh gelombang tersebut, yang dtak lain adalah kedalaman laut.

Pengukuran Kedalaman Dasar Perairan

Koreksi Barcheck dan Sound Velocity Profiler (SVP )

Koreksi barcheck dilakukan untuk mengetahui kedalaman aktual dasar laut, dimana hasil pengukuran kedalaman dari barcheck dapat dijadikan koreksi terhadap hasil pengukuran kedalaman menggunakan echosounder.

Adapun pengukuran SVP dilaksanakan untuk mengeliminiasi kesalahan pada gelombang suara yang dipancarkan alat sehingga dapat diperoleh kedalaman yang akurat

Survey Batimetri

Pengukuran Draft Transducer

Draft transducer merupakan jarak dari muka laut ke transducer (bagian echosounder untuk pengambilan data kedalaman). Hal ini disebabkan karena transducer berada di bawah permukaan air, sehingga untuk memperoleh kedalaman yang mengacu pada muka laut sesaat, diperlukan koreksi draft transducer

Pengukuran heading kapal

Pengukuran heading kapal dilakukan untuk memperoleh posisi horizontal setiap titik kedalaman hasil pengukuran echosounder termasuk koreksi posisi horizontal tersebut.

Penentuan posisi horizontal pada survei batimetri dengan sistem ini menggunakan sistem DGPS (Differential Global Positioning System).

Alat tersebut ditempatkan di titik nol kapal dan tepat di atas transducer alat echosounder agar tidak adanya offset posisi horizontal kapal terhadap titik kedalaman

Alat GPS RTK yang ditempatkan di kapal berfungsi sebagai rover, sedangkan base alat GPS ditempatkan di titik BM atau titik kontrol di darat

Pengolahan Data Kedalaman Hasil Survey Batimetri

Data kedalaman yang terdapat pada peta batimetri merupakan data kedalaman yang mengacu pada Chart Datum. Chart Datum merupakan permukaan laut terendah yang dimungkinkan terjadi pada daerah survei batimetri. Tujuan data kedalaman yang mengacu pada Chart Datum adalah agar pada saat surut sekalipun, pada area survei masih terdapat air atau jika pada bidang kelautan adalah untuk faktor keselamatan kapal agar tidak kandas saat mendarat

Ilustrasi pengukuran kedalaman :

Prinsip Kerja Survey Batimetri PT Hesa
Ilustrasi pengukuran kedalaman menggunakan echosounder beserta koreksinya

Berdasarkan Gambar diatas, maka kedalaman dasar laut yang mengacu ke Chart Datum diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut :

= + + −

: kedalaman yang mengacu ke Chart Datum
: koreksi draft transducer
: kedalaman hasil pengukuran transducer
: koreksi barcheck
: koreksi pasut

Tipe dan Spesifikasi Alat Survey Batimetri

I. ODOM CV100 DF

  • Single Channel Configuration1 High: 100kHz-750kHz (manual tuning in 1-kHz steps)
  • Low: 3.5kHz-50kHz (manual tuning in 1-kHz steps) variable receiver bandwidth
  • Dual Channel Configuration High: 100 kHz-340kHz
  • Low: 24 kHz-50kHz
  • Resolution: 0.01m, 0.1 ft.
  • Accuracy (corrected for sound velocity) 200kHz-
    0.01 m +/- 0.1% depth; 33kHz-0.10 m +/- 0.1% depth
  • Output Power: Up to 300 watts RMS < 1 watt minimum
  • Ping Rate: Up to 20Hz in shallow water (10m) range
  • Depth Range From: <30cm to 600m (depending on frequency and transducer selected)
  • Input Power Requirement: 9-32VDC < 15 watts

II. TRIMBLE R8s LT

Static

1. Horizontal : 3 mm + 0.5 ppm RMS
2. Vertical : 5 mm + 0.5 ppm RMS

RTK
Single Baseline <30 km
1. Horizontal : 8 mm + 1 ppm RMS
2. Vertical : 15 mm + 1 ppm RMS

Informasi tentang Jasa Survey Batimetri, silahkan menghubungi kami melalui:

PT Hesa Laras Cemerlang

Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
Email: kontak@hesa.co.id
Telp: (021) 8404531
Whatsapp Bussines : 0812 9144 2210 or follow this link : Hesa Admin

Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

Tinggalkan Pesan