Eccentrik Mass Shaker (EMS) merupakan perangkat yang dapat digunakan untuk mensimulasikan getaran selayaknya gempa bumi di sebuah gedung atau bangunan.
Perangkat ini terdiri dari massa berputar yang dipasang eksentrik pada poros, sehingga menciptakan gaya tidak seimbang yang menghasilkan getaran.
EMS dirancang untuk mereplikasi efek aktivitas seismik pada struktur, komponen, dan sistem, yang memungkinkan para engineer untuk mempelajari kinerja seismiknya dan membuat perhitungan struktur secara khusus guna memprediksi ketahanan banguna terhadap gempa
Forced Vibration Test
Metodologi Forced Vibration Test (Uji getaran paksa) didasarkan pada konsep resonansi.
Yaitu memberikan gaya harmonik dinamis di atas gedung, dimungkinkan untuk membangkitkan frekuensi resonansi bangunan (saat frekuensi gaya sama dengan salah satu frekuensi alami bangunan).
Pada eccentric mass shaker, frekuensi gaya dapat diatur di kisaran 0.5 – 20 Hz.
Keadaan resonansi ditunjukkan saat percepatan yang terbaca pada sensor accelerometer yang dipasang pada beberapa titik menjadi maksimum dan kemudian berkurang bahkan ketika gaya ditingkatkan.
Dengan cara ini, grafik frekuensi respon struktur dapat diperoleh untuk setiap arah ortogonal dan torsional.
Spesifikasi Eccentrik Mass Shaker by Hesa :
Peak Force : 10 ton
Eccentricity : 50 kg-m
Frequency : 1-30 Hz
Drive Power : 5-10 kW
Verifikasi Hasil Pemodelan Dengan Hasil Forced Vibration Test
- Parameter dinamik berupa periode getar dam mode getar dapat diperoleh dengan analisis modal secara teoritis menggunakan simulasi numerik dengan bantuan software analisis struktur.
- Selanjutnya parameter dinamik dibandingkan dengan hasil Forced Vibration Test berdasarkan respon struktur dan pola getar dari interpretasi data percepatan yang direkam accelerometer.
- Jika terdapat perbedaan antara hasil eksperimen dengan hasil simulasi numerik, maka dilakukan refinement model struktur sedemikian rupa sehingga respon struktur hasil simulasi numerik mendekati respon struktur hasil eksperimen.
- Selain Periode getar dan mode getar, hasil eksperimen juga akan menunjukkan rasio redaman struktur, dimana dari hasil rasio redaman yang diperoleh dapat diperkirakan tingkat kerusakan yang terjadi pada sistem struktur.
PEMENUHAN PERATURAN
ISO 2631-2 1989
Merekomendasikan ambang batas getaran yang masih ditolerir untuk kenyamanan manusia yang beraktivitas di dalamnya.
Standar Getaran terhadap Kerusakan bangunan
Standar Getaran terhadap Kenyamanan Manusia