Cara Pemeriksaan Gedung Pasca Gempa Secara Mandiri

Artikel tentang Cara Pemeriksaan Gedung Pasca Gempa ini kami buat atas dasar pertanyaan dari banyaknya pihak yang mengajukan pertanyaan kepada kami, tentang “Apa Yang Harus Dilakukan Pemilik Bangunan Atau Building Management Pasca Gempa?”

Pasca terjadinya gempa, ada baiknya pemilik gedung atau penyewa  ataupun building management suatu gedung bertingkat memeriksa kerusakan yang terjadi pada struktur bangunan.

Langkah-Langkah Pemeriksaan Gedung Pasca Gempa

Pemeriksaan awal dapat dilakukan secara visual untuk memastikan keamanan kondisi bangunan pasca-gempa, dimulai dari mengecek struktur utama yang terlihat.

Yang Pertama: Kolom atau Tiang

Yang biasanya langsung bisa diamati adalah kolom atau tiang.

  • Jika kondisi dan bentuknya tak berubah, berarti tak ada masalah.
  • Jika ada retakan harus dilihat lebih lanjut, apakah ada retakan atau tidak.
  • Jika terdapat retak lihat dengan seksama apakah retaknya hanya di permukaan saja ataukah ada kemungkinan sampai ke dalam.

Kalau yakin hanya di permukaan, artinya hanya bagian material finishing-nya saja yang rusak (misalkan hanya plesterannya atau material pembungkus lainnnya saja yang rusak.

Namun jika terlihat retak cukup dalam (sampai terlihat pembesiannya) atau secara kasat mata terlihat perubahan bentuk kolom misalkan miring atau bengkok sebaiknya anda waspada dan mengisolasi area tersebut.

Dalam kondisi kerusakan seperti gambar diatas ini, sebelum dilakukan perbaikan, maka harus dilakukan pengujian lebih lanjut untuk memastikan bahwa struktur masih bisa diperbaiki atau tidak, agar perbaikan yang dilakukan tidak sia-sia atau sebaiknya langsung diganti saja.

C:\Users\User\Documents\Maybank Palu\Photo Maybank Palu\H2\IMG_4749.JPG
Tim Hesa dalam sebuah investigasi sebuah gedung.  Keretakan kolom hanya pada permukaan saja, pada material finishing,  yang sebenarnya tidak berpotensi mengakibatkan keruntuhan struktur, namun pemilik gedung ingin memastikan apakah retaknya membahayakan atau tidak, maka dilakukan pengukuran kedalaman retak dengan ultrasonic pulse velocity, UPV

Yang Kedua: Lantai Dasar

Yang dapat langsung diamati adalah lantai dasar.

Jika terjadi perubahan elevasi permukaan lantai, misalnya bergelombang, atau amblas, atau pecah dan posisinya di sekitar kolom, bisa jadi karena adanya kerusakan atau pergeseran ataupun penurunan pondasi.

Tapi tidak perlu khawatir lebih dulu, kalau tidak ada kerusakan pada kolom, belum tentu itu akibat kerusakan atau pergeseran pondasi.

Dan setelah pemeriksaan berikutnya yaitu balok (akan dijelaskan berikutnya) jika tidak ditemukan kerusakan, maka tak perlu khawatir kerusakan yang ada hanya pada lantai dasarnya saja.

Hasil gambar untuk penurunan lantai rumah pondasi

Jika terjadi kerusakan pada lantai, untuk memastikan bahwa hal tersebut bukan kerusakan pondasi, lakukan pemeriksaan dengan seksama adakah kerusakan pada kolom terdekat.

Jika tidak ada, periksa apakah apakah ada retak pada balok dan sambungan balok kolom.

Jika tidak ada kerusakan pada kolom dan balok, kemungkinan hanya penurunan tanah di bawah penutup lantai saja,  maka tidak berpotensi mengakibatkan keruntuhan struktur.

Baca Juga: ANALISIS PUSHOVER UNTUK MENGETAHUI PERILAKU STRUKTUR SAAT TERKENA GEMPA

Yang Ketiga :  Balok

Balok adalah bagian struktur bangunan yang menahan beban pelat lantai.

Balok yang melintang menghubungkan satu kolom dan kolom lainnya disebut balok induk. Sedangkan balok anak, biasanya lebih kecil, difungsikan untuk membagi beban jika bentangan pelat lantai terlalu panjang dan biasanya menahan beba pada dua balok induk di ujung-ujungnya.

Untuk memeriksa balok umumnya harus membongkar plafond.

Agar tidak terlalu banyak membongkar palfond, utamakan pengecekan pada bagian sambungan balok (induk) dengan kolom. Periksa apakah kondisi sambungan antara balok dan kolom dan kondisi di ujung-ujung balok dekat kolom dalam keadaan baik, tidak ada retakan dan pergeseran.

Hasil gambar untuk KERUSAKAN KOLOM AKIBAT GEMPA
Jika kondisi kerusakan seperti ini jika akan diperbaiki harus dilakukan pengujian lebih lanjut untuk memastikan bahwa struktur masih bisa diperbaiki atau tidak, agar perbaikan yang akan dilakukan tidak sia-sia atau langsung diganti saja

Keretakan pada sambungan balok yang tidak membahayakan, karena hanya bagian permukaan, bagian finishingnya saja yang rusak, dapat langsung diperbaiki dan dirapihkan kembali.

Namun untuk meyakinkan, pastikan adakah penurunan balok ataupun pergeseran pada balok, jika tidak ada dapat langsung diperbaiki dan dirapihkan kembali

Ketiga elemen struktur di atas kolom, balok dan pondasi adalah elemen struktur yang jika mengalami kerusakan dapat mengakibatkan keruntuhan bangunan, sehingga pemeriksaan atas elemen-elemen tersebut harus diprioritaskan.

Keempat : Tangga

Pastikan sambungan antara tangga dengan balok atau lantai dalam keadaan baik, tidak ada retakan besar dan pergeseran.

Jika yakin yang terjadi hanya retakan kecil, tak perlu khwatir, namun jika terjadi retakan besar sebaiknya jangan dilewati sebelum dilakukan perbaikan dan perkuatan, gunakan akses naik lainnya.

Walaupun kerusakan tangga tidak menyebabkan potensi keruntuhan struktur, namun keruntuhan tangga bisa sangat membahayakan.

Kelima : Atap

Yang dapat diamati dengan mudah adalah penutup atap.

Perhatikan apakah terjadi perubahan bentuk ataupun pergeseran pada penutup atap. Kerusakan pada rangka atap biasanya berhubungan dengan tumpuan di bawahnya, yaitu kolom dan balok.

Selama kolom dan balok baik-baik saja, seharusnya tak ada masalah.

Namun, taka da salahnya memastikan rangka atapnya, tentunya harus dilihat dari bawah, biasanya dengan membongkar plafond. Pastikan tidak ada sambungan rangka yang lepas.

Jika ada penutup genteng yang melorot atau seng yang lepas sebagian material penutup atap yang jatuh, selama rangkanya baik-baik saja, tak perlu khawatir, cukup lakukan perbaikan setempat.

Selanjutnya perhatikan langit-langit atau plafon, pastikan tidak ada retakan, jika ada cukup lakukan perbaikan setempat, walaupun tidak berpotensi mengakibatkan keruntuhan struktur, tetap saja jika jatuh bisa saja menimpa dan mencederai sesorang.

Elemen bangunan lainnya seperti dinding, jendela, pintu, kusen, plafon, partisi dan lantai disebut elemen non-struktur.

Elemen non struktur yang mudah terlihat untuk diamati kerusakannya karena gempa adalah dinding dan jendela. Jika kerusakannya dalam skala kecil seperti sebagian dinding retak, jendela kaca pecah atau plafon jatuh, tak perlu khawatir selama struktur utama (kolom, balok, atap dan pondasi) masih dalam kondisi baik.

Bahkan seandainya ada dinding yang ambruk pun, jangan terlalu khawatir, cukup lakukan renovasi pada lokasi-lokasi yang mengalami kerusakan saja.

Tapi kalimat “jangan terlalu khawatir” bukan berati diartikan tidak perlu diperbaiki, tetap saja yang namanya kerusakan bangunan sebaiknya segera diperbaiki, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, misalnya kitchen set jatuh karena retakan dinding, lampu gantung jatuh karena retakan lantai ataupun hal-hal lainnya yang berpotensi mencederai penggunanya.

Jika setelah dilakukan pengecekan awal pada struktur bangunan tidak ditemukan indikasi kerusakan pada elemen-elemen struktur, berarti bangunan dalam kondisi aman, cukup lakukan perbaikan pada lokasi-lokasi yang mengalami kerusakan.

Tapi jika ditemukan kerusakan pada elemen struktur seperti kolom retak cukup dalam, lantai di bawah kolom naik/ turun, sambungan balok dengan kolom retak pada banyak lokasi segera hubungi profesional:

PT Hesa Laras Cemerlang

Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
Email: kontak@hesa.co.id
Telp: (021) 8404531
Whatsapp Bussines :0812 9144 2210 atau 0811 888 9409
or follow this link : https://linktr.ee/hesa.lc

Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

Tinggalkan Pesan