Strategi Perbaikan Performa Seismik

Tujuan dari Perkuatan seismik pada dasarnya adalah salah satu atau bisa juga ketiga hal berikut ini:

  1. Untuk mengembalikan performa sebagaimana kondisi awal struktur
  2. Untuk meningkatkan performa dari kondisi awal struktur
  3. Untuk mengurangi respon seismik

Kesemuanya adalah untuk mengurangi kerentanan terhadap gempa.

Perbaikan Performa Seismik

Strategi-Perbaikan-Performa-Seismik
Photo by Min An from Pexels : architecture-building-concrete-1629184

Untuk mengembalikan performa struktur, memperbaiki kerusakan struktur atau bagian struktur yang performanya menurun dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan menggunakan material yang tepat, atau bisa juga dengan mengganti elemen struktur yang rusak atau hanya sebagian dari elemen yang rusak tentunya dengan material yang tepat.

Untuk meningkatkan performa struktur ada beberapa pendekatan. Pendekatan umum yang dapat dilakukan untuk meningkatkan performa struktur adalah dengan memberikan penambahan kekakuan atau dengan penambahan perkuatan.

Untuk mengurangi respon struktur seperti goyangan (perpindahan lateral) maka bangunan harus diperkaku.

Ketidakteraturan atau diskontinyuitas kekakuan atau diskontinyuitas kekuatan yang akan menyebabkan kegagalan atau distorsi yang besar pada bagian-bagian bangunan harus dihilangkan (atau dikurangi) yang bisa dilakukan dengan mengubah konfigurasi sistim struktur.

Untuk mengurangi respon seismik bisa juga dilakukan dengan menambah alat untuk mendisipasi energi pada struktur sehingga kemampuan struktur untuk mendisipasi energi seismik meningkat, artinya performa struktur juga meningkat.

Konsep lainnya untuk mereduksi energi seismik adalah dengan mengisolasi struktur dari tanah (seismik isolation), atau bisa juga dengan mengurangi massa bangunan.

Gambar berikut menggambarkan strategi dan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengembalikan performa, meningkatkan performa dan mengurangi respon seismik:

Gambar strategi perbaikan struktur performa seismik struktur

Ilustrasi pada gambar di bawah ini menunjukkan perbandingan antara struktur bangunan yang tidak menggunakan seismic isolation dan yang menggunakan seismic isolation, dalam gambar tersebut terlihat penggunaan seismic isolation mereduksi energi seismik adalah dengan mengisolasi struktur dari tanah (seismik isolation).

Gambar perbandingan struktur tanpa seismic isolation dengan struktur yang menggunakan seismic isolation

 

Gambar seismic isolation (laminated rubber bearings)

 

Gambar damper untuk meredam energi gempa

Perbandingan rasio story drift dan overturning moment antara struktur tanpa viscoelastic damper dan struktur dengan viscoelastic damper seperti diperlihatkan pada dua grafik berikut ini:

Gambar perbandingan rasio story drift antara struktur tanpa damper dan struktur dengan damper (Vijay, U. P., 2015)

 

Gambar perbandingan overturning moment antara struktur tanpa damper dan struktur dengan damper (Vijay, U. P., 2015)

Dalam kasus-kasus tertentu bangunan-bangunan penting harus direncanakan tetap dapat berfungsi setelah terjadinya gempa, misalkan pada studi kasus audit struktur yang dilakukan PT. HESA LARAS CEMERLANG pada 4 (empat) buah gedung BRI di Kawasan Pasar Minggu Jakarta, Pasca Gempa yang mengguncang Jakarta pada Januari 2018, menunjukkan bahwa salah satu gedung yaitu gedung Satelit memang didisain memiliki performa seismik yang lebih tinggi dibandingkan dengan 3 (tiga) gedung lainnya.

Dalam studi kasus lain yaitu pada bangunan unit proses Instalasi Pengolahan Air Pulogadung yang juga merupakan bangunan penting, yang dibangun tahun 1980-an, walaupun awalnya didisain tahan gempa sesuai dengan peraturan yang berlaku saat itu namun sejalan dengan umur bangunan, tentunya terjadi penurunan performa struktu, juga adanya perubahan peraturan yang dipakai mengharuskan dilakukan perkuatan dan meningkatkan kekakuannya.

Menghadapi kasus seperti ini perlu dipertimbangkan apakah perkuatan yang dilakukan akan bernilai lebih ekonomis dibandingkan dengan mendemolishnya dan membuat struktur baru.

DAFTAR BACAAN

[1] SNI 03-1726-2002; Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung

[2] SNI 03-1726-2013; Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung

[3] Sugano, S., 1996. The State of Art in Techniques for Rehabilitation of Buildings, Elsevier Science Ltd.

[4] Seismic Isolation , by Bridgestone

[5] Vijay, U. P., Kannan Rajkumar, P. R., and Ravichandran, P. T., 2015. Seismic Response Control of RC Structure using ViscoElastic Dampers, Indian Journal of Science and Technology, Vol 8(28), DOI: 10.17485/ijst/2015/v8i28/85366, October 2015

[6] HESA, 2018. Laporan Audit Struktur Gedung BRI Pasar Minggu.

[7] HESA, 2019. Audit Struktur IPA Pulogadung.

Penulis: Ir Heri Khoeri, MT
Tulisan ini bagian kedua dari 3 tulisan tentang Seismik Struktur:

1. Pemilihan Strategi Dan Teknik Perkuatan Seismik Struktur
2. Strategi Perbaikan Performa Seismik
3. Teknik Perkuatan Untuk Perbaikan Performa Seismik Struktur

Informasi tentang Jasa Audit Struktur, Penghitungan Perkuatan Struktur Bangunan, silahkan menghubungi kami melalui:

PT Hesa Laras Cemerlang

Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
Email: kontak@hesa.co.id
Telp: (021) 8404531
Whatsapp Bussines : 0813 828 271 82 or click this Link : Whatsapp

Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

Tinggalkan Pesan