Korosi pada beton bertulang terjadi karena struktur beton terpapar oleh kondisi lingkungan yang agresif seperti lokasi bangunan yang dekat dengan laut, berada di lingkungan dengan keasaman yang tinggi, didekat jalan raya, dan berbagai faktor lainnya. Kerusakan bisa terjadi dalam bentuk retak dan terkelupasnya selimut beton yang disebabkan proses korosi sudah terjadi di dalam tulangan.
Mencegah dan Mengatasi Kerusakan Beton Karena Korosi
Perbaikan struktur yang sudah korosif memerlukan biaya, baik biaya assesment maupun biaya perbaikan, yang cukup mahal. Untuk itu penting kiranya bagi pemilik atau petugas perawatan gedung mengetahui bagaimana cara mencegah terjadinya korosi dalam tulangan beton.
Berikut ini adalah beberapa hal yang diperlukan dalam mencegah kerusakan beton dan jika sudah terjadi korosi, bagaimana cara mengatasinya:
Penyebab Korosi
Penyebab korosi baja tulangan diantaranya adalah:
1. Karbonasi
Karbondioksida dalam udara bereaksi dengan kalsiumdioksida melalui pori-pori beton
Senyawa dengan basa kuat PH 11 sd 12 terurai menjadi basa PH kurang dari 9
Tulangan yang sebelumnya terlindungi oleh alkalinitas beton (basa) menjadi tidak terlindungi lagi. Dalam kasus ini laju korosi tulangan baja mengikuti pasivasi alkalitinas beton karena pengaruh karbonasi secara alami dari udara.
2. Terkena Aliran Arus Listrik
Logam dengan potensial arus listrik yang berbeda terhubung satu sama lain dalam beton yang menyebabkan terjadinya korosi. Korosi bisa juga disebabkan oleh kebocoran arus listrik dari power supply atau jaringan bertransmisi di sekitar beton.
3. Terkontaminasi Senyawa Korosif (misalnya Chlorida)
Chlorida mempercepat laju korosi. Konsentrasi Chlorida diatas 0.2-0.4 % di dalam beton akan menyebabkan rusaknya lapisan pelindung pasif terhadap oksidasi permukaan tulangan. Umumnya chloride ini dihasilkan dari paparan air laut.
Pencegahan Korosi Pada Beton Bertulang
Cara-cara yang dapat mencegah korosi:
1) Pemakaian bahan-bahan yang bermutu baik. Menggunakan Semen PC Type V untuk daerah dengan potensi serangan senyawa korosif tinggi
2) Mempertebal selimut beton
4) Penambahan dimensi struktur
5) Cara pemampatan beton yang tepat
Salah satu upaya mencegah korosi adalah mengusahakan beton yang padat dan homogen. Diperlukan kesesuaian kadar air semen dan cara pemampatannya. Koefisien kemampatan beton untuk berbagai kondisi nilai slump harus mengikuti ketentuan berikut [2] :
Tabel Koefisien kemampatan beton untuk berbagai kondisi nilai slump
6) Perlindungan permukaan (Coatings). Cara ini biasanya bersifat sementara, karena bila perlindungannya cacat atau rusak proses korosi akan berjalan lagi. Sehingga harus dilakukan coating ulang secara periodik.
7) Pemberian proteksi katodik untuk mempertahankan kondisi pasif dengan cara inhibition, yaitu membalikkan arah arus korosi, sehingga menghalangi proses korosi. Untuk Coatnya biasa digunakan prinsip-prinsip deret volta dimana proses korosi dicegah dengan cara mempertahankan logam yang dilindungi sebagai katoda dan logam lain yang terkorosi sebagai Anoda.
Perbaikan Akibat Korosi Pada Beton Bertulang
Cara mengatasi Kerusakan beton karena korosi pada tulangannya:
- Lakukan Assessment untuk menentukan tingkat korosi pada baja tulangan. Click link berikut untuk detail pengujiannya: CARA UJI KOROSI TULANGAN BETON DENGAN METODE HALF-CELL POTENTIAL
- Untuk tingkat kerusakan struktur dan hasil analisis potensi korosi rendah, lakukan injection dengen material cement base untuk menutup kontak dengan udara luar. Proteksi tambahan bisa dilakukan dengan menggunakan proteksi katodik dan coating
- Untuk tingkat kerusakan struktur dan hasil analisis potensi korosi tinggi dan suah terlihat kerusakan akibat korosi secara visual, maka langkah yang harus dilakukan adalah dengan melakukan chiping pada beton yang sudah terkarbonasi atau terpapar senyawa korosif sampai beton yang belum terkarbonasi.
Uji karbonasi dapat dilihat pada link berikut: PERKIRAAN UMUR BANGUNAN DENGAN UJI KARBONASI | CARBONATION TEST.
Ganti kehilangan luasan yang terkorosi berdasarkan hasil analisis korosi dengan tulangan baru. Lakukan injeksi dengan material cement base pada retak-retak yang tersisa yang bisa saja terjadi pada saat chiping beton yang rusak.
Lakukan grouting dengan material beton low shrinkage. Proteksi tambahan bisa dilakukan dengan menggunakan proteksi katodik dan coating.
Semoga bermanfaat.
Reff:
[1] Concrete Damage due to Reinforcement Corrosion, Rak-43.3301 Repair Methods of Structures I (4 cr), Fahim Al-Neshawy & Esko Sistonen, Autumn 2016
[2] Hartono,Widi. 2001. Merancang Campuran Beton Ringan Struktural Agregat Kasar ALWA Menurut Metode Dreux-Corrise. Gema Teknik Volume I/Tahun IV. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Untuk kebutuhan analisa atau Uji Karbonasi, anda bisa menghubungi :
PT Hesa Laras Cemerlang
Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
Jl. Condet Raya No. 27, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
Email: kontak@hesa.co.id
Telp: (021) 8404531
Whatsapp Bussines : 0812 9144 2210
Atau tinggalkan pesan dibawah ini:
Tinggalkan Pesan