Assessment Gedung Cogindo Jakarta

Assessment Gedung Cogindo Jakarta

Kajian Daya Gedung Kantor Pusat PT. Cogindo Daya Bersama, Kalibata ,Jakarta

Dokumentasi Kegiatan Tahun 2021

 

Nama Pekerjaan:

Assessment Gedung Cogindo Jakarta

Waktu:

Maret 2018

Klien:

LEMTEK UI

Sasaran Pekerjaan:

Melakukan kajian daya dukung struktur gedung dan memberikan rekomendasi kepada pemilik gedung atas hasil inspeksi dan analisis yang dilakukan demi keselamatan dan kenyamanan penghuni gedung.

Ruang Lingkup Pengujian

  1. Rebar Scanner
  2. UPV Test
  3. Pulse Echo Test
  4. Hammer Test
  5. Coredrill
  6. Compression Test
Pulse-Echo-Test-Assessment-gedung-PT-Cogindo-kalibata8-(1)
Covermeter-Test-Assessment-gedung-PT-Cogindo-kalibata1-(1)
UPV-Test-Assessment-gedung-PT-Cogindo-kalibata5-(1)
Coredrill-Assessment-gedung-PT-Cogindo-kalibata14-(2)

PT Hesa Laras Cemerlang

Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
Email: kontak@hesa.co.id
Telp: (021) 8404531
Mobile : 0811 888 9409
Whatsapp : Silahkan klik lambang whatsapp di bagian paling bawah halaman ini

Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

Tinggalkan Pesan

    Hammer Test pada Jembatan Amak Kalimantan Barat 2017

    Hammer Test pada Jembatan Amak Kalimantan Barat 2017

    Non destructive test dengan menggunakan Concrete Hammer Test pada jembatan Amak Kalimantan Barat ini dilakukan untuk mengetahui mutu struktur beton jembatan dari kekerasan permukaan beton.

    Hammer Test Amak HESA

    Prinsip kerja Concrete Hammer adalah dengan memberikan beban impact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energy yang besarnya tertentu.

    Karena timbul tumbukan antara massa tersebut dengan permukaan beton, massa tersebut akan dipantulkan kembali. Jarak pantulan massa yang terukur memberikan indikasi kekerasan permukaan beton. Kekerasan beton dapat memberikan indikasi kuat tekannya.

    Hammer Test pada Jembatan Amak Kalimantan Barat 2017

    http://hesa.co.id/hammer-test-pada-jembatan-amak-kalimantan-barat-2017/

    Model pengujian NDT lainnya yang dilakukan selain hammer test meliputi: (1) ultrasonic pulse velocity test; (2) Pulse Echo Test; (3) Covermeter Test (4) Half Cell Potential Test atau Uji Korosi; dan (5) Carbonation Test; (6) Core Drill. Sedangkan untuk penyeldikan daya dukung tanahnya digunakan uji sondir atau DCPT.

    Untuk informasi tentang Pengujian Non Destructive Test  dan layanan Jasa NDT lainnya, silahkan hubungi:

    PT Hesa Laras Cemerlang

    Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
    Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
    Email: kontak@hesa.co.id
    Telp: (021) 8404531

    Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

    Tinggalkan Pesan

       

      Uji Kuat Tekan Sample Beton Hasil Core Drill

      Uji Kuat Tekan Sample Beton Hasil Core Drill

      Pengujian kuat tekan dari sampel tersebut diatas biasanya lebih dikenal dengan pengujian “Beton Inti” (SNI 03-3403-1994). Alat uji yang digunakan adalah mesin tekan dengan kapasitas dari 2000 kN sampai dengan 3000 kN. Pemberian beban uji harus dilakukan bertahap dengan penambahan beban uji yang konstan berkisar antara 0,2 N/mm^2 sampai 0,4 N/mm^2 per detik hingga benda uji hancur.Bila beton yang diambil berada dalam kondisi kering selama masa layannya, benda uji silinder beton (hasil bor inti) harus diuji dalam kondisi kering. Bila beton yang diambil berada dalam kondisi sangat basah selama masa layannya, maka silinder harus direndam dahulu minimal 40 jam dan diuji dalam kondisi basah.

      Ilustrasi pengujian, sebagai berikut seperti slide berikut:

      Pengujian kuat tekan dari sampel tersebut diatas biasanya lebih dikenal dengan pengujian “Beton Inti” (SNI 03-3403-1994). Alat uji yang digunakan adalah mesin tekan dengan kapasitas dari 2000 kN sampai dengan 3000 kN. Pemberian beban uji harus dilakukan bertahap dengan penambahan beban uji yang konstan berkisar antara 0,2 N/mm^2 sampai 0,4 N/mm^2 per detik hingga benda uji hancur.

      Bila beton yang diambil berada dalam kondisi kering selama masa layannya, benda uji silinder beton (hasil bor inti) harus diuji dalam kondisi kering. Bila beton yang diambil berada dalam kondisi sangat basah selama masa layannya, maka silinder harus direndam dahulu minimal 40 jam dan diuji dalam kondisi basah.

      Ilustrasi pengujian, sebagai berikut seperti slide berikut:

      Selanjutnya Kuat tekan beton dengan dengan ketelitian 0.95 MPa dapat dihitung sebagai berikut:

      Sedangkan kuat tekan beton dengan ketelitian sampai dengan 0.5 MPa dapat dihitung dengan:

      (SNI 03-3403-1994)

      Dimana:

      Co adalah faktor pengali yang berhubungan dengan arah pengambilan benda uji beton inti pada struktur beton, dimana Co adalah sebagai berikut:

      • Horisontal (tegak lurus pada arah tinggi dari struktur beton) = 1
      • Vertikal (sejajar dengan arah tinggi dari struktur beton) =0.92

      C1 adalah faktor pengali yang berhubungan dengan rasio panjang sesudah diberi lapisan untuk kaping (L’) dengan diameter D  dari benda uji, seperti yang diberikan pada table berikut:

      C2 adalah faktor pengali karena adanya kandungan tulangan besi dalam benda uji beton inti yang letaknya tegak lurus terhadap sumbu benda uji dapat dihitung dengan rumus:

      Kuat tekan beton pada titik pengambilan contoh dapat dinyatakan tidak membahayakan jika kuat tekan 3 silinder beton (minimum 3 silinder beton) yang diambil dari daerah beton tersebut memenuhi 2 (dua) persyaratan sebagai berikut:

      1. Kuat tekan rata-rata dari 3 silinder betonnya tidak kurang dari 0,85 fc’
      2. Kuat tekan masing-masing silinder betonnya tidak kurang dari 0,75 fc’.

      Untuk informasi tentang Uji Kuat Tekan Sample Beton Hasil Core Drill berikut detail layanan Jasa NDT yang kami berikan, silahkan hubungi:

      PT Hesa Laras Cemerlang

      Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
      Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
      Email: kontak@hesa.co.id
      Telp: (021) 8404531

      Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

      Tinggalkan Pesan





      Uji Kekuatan Beton dengan Hammer Test

      Uji Kekuatan Beton dengan Hammer Test

      Concrete Hammer Test merupakan metode uji beton yang paling populer saat ini. Selain karena aplikasinya yang nisbi mudah, meski pemula sekalipun, juga bentuknya yang portabel serta ringan sehingga  praktis untuk ditenteng dan dibawa oleh personel penguji, juga telah terbukti kehandalannya dalam memperkirakan mutu beton.

      Tentang Hammer Test

      Pengujian beton dengan palu ini memiliki beberapa nama yang umum dikenal banyak orang. Ada yang menyebutnya sebagai Concrete Hammer Test,  Swiss Hammer, Schmidt Hammer atau Rebound Hammers. Yang pasti, ini adalah alat serba guna yang digunakan untuk menilai kualitas beton yang sudah mengeras. Untuk selanjutnya kita akan menggunakan nama Hammer Test sebagai istilah dalam artikel ini.

      Karena bentuknya yang portabel dan relatif ringan, sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana, menjadi faktor penentu kenapa alat ini begitu populer. Meski begitu, sejarah juga membuktikan bahwa, alat ini telah bertahun-tahun bisa diterima oleh banyak engineer dan ahli struktur, karena kinerja dan hasil pengujiannya bisa diterima dengan baik

      Uji Kekuatan Beton dengan Hammer Test

      Penemu Alat

      Sebagai alat uji beton, hammer test telah ditemukan pada tahun 1954 oleh seorang insinyur ilmu sipil dari Swiss bernama Ernst O. Schmidt. Kemudian alat ini secara komersial dikembangkan oleh pendiri perusahaan Proceq, Antonio Brandestini.
      Dan hingga saat ini, Proceq adalah perusahaan terdepan dalam memproduksi Schmidt Hammer Test serta mengembangkan lebih lanjut teknologinya

      Anda bisa melihat bagaimana perkembangan Schmidt Hammer Test disini : Celebrating 65+ Years of Schmidt Rebound Technology

      Schmidt Hammer Test Pertama kali
      Model Schmidt Hammer Pertama kali: Tahun 1954
      Source: screeningeagledotcom
      Uji Kekuatan Beton dengan Hammer Test
      Model alat rebound hammer yang populer digunakan saat ini

      Kegunaan Hammer Test

      Sesuai Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C805:2012 Metode uji angka pantul beton keras arti dan kegunaan dari metode pengujian  tanpa merusak ini adalah:

      1. Dapat digunakan untuk menilai keseragaman beton di lapangan
      2. Dapat digunakan untuk memperkirakan kekuatan beton
      3. Untuk campuran beton yang diketahui, metode yang digunakan untuk memperoleh permukaan bidang uji (tipe bahan cetakan dan tipe penyelesaian akhir/finishing), dan kedalaman karbonasi.
      4. Pengujian harus dilakukan dengan palu pantul yang sama apabila hendak membandingkan hasil.
      5. Jika digunakan lebih dari satu palu pantul, pengujian dilakukan pada sejumlah permukaan beton tipikal sehingga dapat digunakan untuk menentukan besarnya perbedaan angka pantul..
      6. Metode uji ini tidak dapat digunakan sebagai dasar penerimaan atau penolakan beton karena ketidakpastian yang tersirat dalam perkiraan kekuatan

      Prinsip Kerja

      Prinsip kerja Concrete Hammer adalah dengan memberikan beban impact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energy yang besarnya tertentu.

      Karena timbul tumbukan antara massa tersebut dengan permukaan beton, massa tersebut akan dipantulkan kembali. Jarak pantulan massa yang terukur memberikan indikasi kekerasan permukaan beton. Kekerasan beton dapat memberikan indikasi kuat tekannya.

      Gambar berikut mengilustrasikan prinsip kerja Concrete Hammer atau Schmidt Hammer:

      http://hesa.co.id//images/blog/hammertest/memperkirakan%20kekuatan%20tekan%20beton%20dengan%20pengujian%20palu%20beton%202.jpg

      Cara Penggunaan Hammer Test

      1. Alat schmidt hammer dipegang dengan kuat dan tegap.
      2. Posisi palu tegak lurus dengan permukaan media yang akan diuji.
      3. Tekan alat secara perlahan menghadap ke arah permukaan meda uju sampai palu menumbuk hulu palu.
      4. Setelah menumbuk, tahan tekanan dan jika perlu kunci hulu pada posisinya, dengan cara menekan tombol pada bagian sisi.
      5. Lihat angka hasil pengujian yang tertera di alat dan catat.
      6. Lakukan 10 titik bacaan pada setiap daerah pengujian dengan jarak masing–masing titik bacaan tidak boleh lebih kecil dari 25 mm.
      7. Selalu cek permukaan media pengujian, jika benturan palu menghancurkan beton, sebab adanya rongga udara didalamnya maka batalkan. Lakukan pengujian pada titik bacaan yang lainnya.

      Yang Harus Diperhatikan dalam Pengujian

      • Karena alat ini hanya membaca kekerasan beton pada lapisan permukaan (+4 cm), sehingga untuk elemen struktur dengan dimensi yang besar, concrete hammer  hanya menjadi indikasi awal bagi mutu dan keragaman mutu.
      • Sebelum memulai pengujian, permukaan beton yang akan diuji harus dibersihkan dan diratakan dengan batu penggosok karena alat ini peka terhadap variasi yang ada di permukaan beton.

      Perhitungan Hammer Test

      Hubungan Empirik dari Nilai Hammer Rebound dengan kuat tekan seperti ditunjukkan pada grafik berikut.

      http://hesa.co.id//images/blog/hammertest/memperkirakan%20kekuatan%20tekan%20beton%20dengan%20pengujian%20palu%20beton%204.jpg

      Pada grafik diatas terlihat beberapa hubungan korelasi antara Nilai Hammer Rebound, yang tergantung dari arah beban impact ke struktur beton, A, B atau C.

      Aplikasi dalam Pengujian Beton

      Berikut adalah beberapa dokumentasi aplikasi uji Schmidt Hammer dengan beberapa arah impact hammer ke beton.

      1. Arah A (0 derajat)

      http://hesa.co.id//images/blog/hammertest/memperkirakan%20kekuatan%20tekan%20beton%20dengan%20pengujian%20palu%20beton%205.jpg

      2. Arah B (-90 derajat)

      Hammer Test 90 Degree

      3. Arah C (90 derajat)

      Uji Kekuatan Beton dengan Hammer Test
      Proses Assement dengan Hammer test di Restauran Sanur Jakarta Pusat

      Form Laporan Hammer Test

      Berikut ini adalah contoh form laporan hasil pengujian lapangan:
      form laporan hammer test

      Harga Jasa Uji Hammer Test

      Penentuan harga jasa adalah ditentukan berdasarkan jumlah titik yang akan diuji.
      Silahkan hubungi Customer Service PT Hesa Laras Cemerlang untuk mendapatkan berapa biaya pengujian ini per tiap titiknya.  Kirimkan pertanyaan anda melalu whatsapp dengan klik tanda whatsapp yang ada dibagian bawah halaman web ini.

      PT Hesa Laras Cemerlang

      Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
      Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
      Email: kontak@hesa.co.id
      Telp: (021) 8404531
      Mobile/Whatsapp : 081291442210