Non-Destructive Test Beton

Non-Destructive Test, pengujian tanpa merusak, saat ini keberadaanya semakin semakin banyak diterima dan diaplikasikan dalam rekayasa teknik sipil dan struktur, sebagai alat untuk mengevaluasi kekuatan, keseragaman, keawetan dan sifat-sifat lainnya dari struktur beton eksisting.

Dasar-dasar metode NDT terus dieksplorasi baik kelebihan, kekurangan, metode  maupun interpretasi hasil ujinya. Metode Non-Destructive Test yang umum digunakan dalam rekayasa teknik sipil dan struktur diantaranya adalah :

Rebar Scanner

Pengujian ini sering disebut juga dengan Rebar Locator, karena sesuai fungsinya untuk mengetahui lokasi tulangan (rebar) atau juga banyak yang menyebutnya dengan Covermeter test. Pada prinsipnya pengujian NDT ini adalah sebuah pengujian yang dilakukan untuk mengukur tebal selimut beton, jarak antar tulangan dan besar diameter tulangan.

Rebar scanning
Rebar Locator on Pelindo
Nondestructive Test Dermaga Pelabuhan Belawan 4
Rebar scanning atau covermeter test untuk mengetahui posisi, dimensi dan kedalaman tulangan baja di dalam beton sekaligus mendapatkan visualisasinya — at Pelindo I Cabang Pelabuhan Belawan.

Hammer Test

Biasa juga disebut dengan Concrete Hammer Test atau Schmidt Hammer Test. Adalah suatu metode uji yang simpel dan nisbi praktis guna mengetahui bagaimana kualitas beton

Hammer Test at Pelabuhan Belawan.
Hammer Test at Pelabuhan Belawan.

Impact Echo Test

Melakukan benturan mekanis dengan bantuan ketukan palu atau lainnya,  sehingga dapat menghasilkan gelombang pada frekuensi 1-60 kHz dengan panjang gelombang dari 50 mm sampai 2000 mm yang merambat dalam suatu media selama media tersebut elastis homogen.

IMPACT ECHO TEST

Carbonation Test

Tujuan carbonation test, uji karbonasi, adalah supaya dapat diketahui bagaimana kualitas selimut beton dalam melakukan perlindungan terhadap tulangan baja yang  di dalamnya. Karena, proses karbonasi menetralisir kondisi basa dalam beton. Jika selimut beton seluruhnya telah terkarbonasi mencapai tulangan baja di dalamnya, maka baja tulangan di dalamnya akan segera terkorosi ketika udara lembab dan oksigen mencapai tulangan.

Carbonation Test
Carbonation Test

Pulse Echo Test

Untuk menguji mutu serta integritas beton dengaan bantuan alat Pundit PL-200PE yang telah mendayagunakan Pulse Echo sebagai inovasi teknologi dalam meningkatkan kinerja aplikasi ultrasonik dalam hal obyek uji serta akses terhadap benda yang hanya terbatas di satu sisi

Ultrasonic Pulse Velocity Test

Proses pengujian beton dengan bantuan gelombang ultrasonik melalui alat  Read-out Unit PUNDIT (Portable Unit Non Destructive Indicator Tester), Transducer 54 Hz, dan Calibration Bar.

Half Cell Potencial Test

Metode Half Cell bertujuan untuk mengindikasikan tingkat korosi dari tulangan yang berada di dalam beton. Metode ini memberi banyak keuntungan, sebab dengan hasil yang cukup akurat tapi biayanya relatif murah

Half Cell Potential Test untuk Uji Korosi pada Inspeksi dan Audit Struktur Jembatan Citra Maja Raya
Half Cell Potential Test untuk Uji Korosi pada Inspeksi dan Audit Struktur Jembatan Citra Maja Raya 3

Brinell Test

Adalah untuk menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja (identor) yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut (speciment).

http://hesa.co.id//images/Brinell6.jpg

Loading Test

Tujuannya supaya tahu apakah bagian struktur yang diuji masih dapat kuat menahan beban working load, beban kerja,  yang membebaninya atau tidak.
Loading Test Jembatan Trimartani

Core Drill

Metode core drill adalah suatu metoda pengambilan sampel beton pada suatu struktur bangunan. Sampel yang diambil (bentuk silinder) selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian seperti Kuat tekan

Core Drill Dermaga Pomako Papua 2017
Core Drill Dermaga Pomako Papua 2017

Non-Destructive Test (NDT)

NDT adalah suatu cara untuk memeriksa, menguji, atau mengevaluasi material atau elemen struktur tanpa merusak kemampuan layan dari suatu bagian atau sistem struktur.

Tujuan Non destructive Testing adalah untuk menentukan kualitas dan integritas material atau elemen struktur tanpa mempengaruhi kemampuan untuk menjalankan fungsinya.

Metode pengujian yang tidak mempengaruhi kegunaan suatu bagian atau sistem tetap dianggap tidak merusak bahkan jika mengandung tindakan invasif.

Sebagai contoh, coring adalah metode NDT yang umum digunakan untuk mengambil sample dengan melubangi elemen struktur beton dan menguji spesimen sample dari elemen struktur beton untuk menentukan sifat beton in-situ.

Coring tentunya mengubah tampilan komponen struktur dan secara marginal mempengaruhi integritas strukturalnya. Namun jika dilakukan dengan benar, dilakukannya coring tidak mempengaruhi kemampuan layan elemen struktur tersebut dan dengan demikian tetap dianggap masuk kedalam katagori uji tidak merusak (Non destructive Testing/NDT).

Beda Non-Destructive Test dengan Destructive Test

Pengujian yang merusak (Destructive Testing, DT) mengeksplorasi mekanisme kegagalan untuk menentukan sifat mekanik material seperti kuat leleh, kuat tekan, kuat tarik, keuletan dan ketangguhan retak.

Sedangkan metode NDT mengeksplorasi indikasi sifat tanpa mencapai kegagalan elemen struktur. Upaya secara ekstensif terus dilakukan untuk mengembangkan metode NDT sehingga semakin baik dalam mengindikasikan sifat mekanik, akustik, kimia, listrik, magnetik, dan fisik dari material atau elemen yang diuji.

Metode NDT terus dikembangkan sebagai metode yang untuk menjawab kebutuhan untuk mendeteksi kerusakan secara dini sebagai bagian dari pencegahan kerusakan struktural.

Penggunaan ekstensif NDT didorong oleh faktor ekonomi dan keselamatan. Dalam upaya pencegahan dini terjadinya kerusakan struktural, teknik-teknik pengujian in-site baru telah banyak ditemukan.

Untuk semakin memungkinkan melakukan penilaian kinerja beton selama tahap konstruksi, tahap commissioning maupun dan pada masa layan struktur.

Faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan survei NDT adalah kedalaman penetrasi terhadap material atau elemen struktuyang diuji, resolusi vertikal dan lateral, kontras pada sifat fisik, rasio signal-to-noise dan informasi yang ada mengenai struktur (McCann & Forde, 2001).

Pemahaman tentang sifat material dan isu utama yang terkait dengan penerapannya dalam bidang struktur menjadi sangat penting bagi keberhasilan metode NDT apapun. Langkah-langkah untuk memilih metode NDT yang memadai adalah sebagai berikut (Shull, 2002).

  • Memahami sifat fisik dari material yang diinspeksi
  • Memahami proses fisik dasar yang dari metode NDT yang diaplikasikan
  • Memahami sifat fisik interaksi antara probe alat uji dengan bahan uji
  • Memahami keterbatasan teknologi NDT yang diaplikasikan
  • Mempertimbangkan faktor ekonomi, lingkungan, peraturan dan faktor lainnya

Ada berbagai metode NDT yang diaplikasikan dalam bidang rekayasa teknik sipil dan struktur. Dan sudah banyak pula literatur teknis mengenai NDT pada beton, namun hal penting untuk meningkatkan keakurasian interpretasi hasil NDT adalah kolaborasi antara insinyur sipil, peneliti NDT dan spesialis NDT.

Reference:

Untuk informasi tentang Jasa Pengujian Tanpa Rusak NDT Non destructive Testing, silahkan hubungi:

PT Hesa Laras Cemerlang

Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
Email: kontak@hesa.co.id
Telp: (021) 8404531
Whatsapp Bussines :0812 9144 2210 atau 0811 888 9409
or follow this link : https://linktr.ee/hesa.lc