Metode Infrared Thermography dapat digunakan sebagai alat untuk mendeteksi adanya keragaman mutu beton dan indikasi adanya kerusakan pada beton.
Metode ini merupakan metode pengumpulan data awal yang cepat dengan jangkauan lebih luas dan akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan metode pengamatan konvensional misalnya dengan cara pengamatan visual ataupun dengan pengambilan photo secara visual.
Selanjutnya dari lokasi-lokasi yang diindikasikan terjadi kerusakan, diverifikasi lebih lanjut dengan Non Destructive Test (NDT) lainnya seperti:
- Concrete hammer test (
- UPVT untuk mengetahui mutu beton
- UPVT untuk mengetahui kedalaman retak beton
- Impact Echo test
- Re-bar scan
- Uji Karbonasi (
- GROUND PENETRATING RADAR
- Core Drill
- dan lainnya yang diperlukan berdasarkan hasil identifikasi menggunakan Infrared thermograph Imager
Prinsip Kerja Infrared Thermograph
Prinsip kerja Infrared Thermograph seperti pada gambar berikut ini.
Gambar-1 Prinsip Kerja Thermograph
Radiasi yang dipancarkan oleh permukaan material tergantung pada sifat termal, dan kondisi permukaan. Mutu beton dan kondisi di bawah beton dapat dikorelasikan terhadap radiasi yang dipancarkan dari permukaan beton.
Variasi mutu beton dapat terdeteksi dari perbedaan energi yang dipancarkan oleh permukaan beton yang tergambarkan dalam photo thermal imaging. Semua komponen struktur termasuk dinding penahan, pier, abutment, sampai dan komponen upperstructure lainnya dapat dipindai menggunakan kamera IRT.
Aplikasi Infrared Thermograph dalam Pemeriksaan Struktur Beton
Adanya kerusakan dalam beton mempengaruhi sifat konduksi panas. Keberadaan cacat dan lokasinya di dalam beton seperti delaminasi, rongga atau retak akan ditunjukkan dengan adanya perbedaan suhu di permukaan beton. Begitu pula keragaman mutu beton dapat terindikasi dari perbedaan suhu di permukaan beton yang digambarkan dalam bentuk perbedaan warna pada hasil image yang diperoleh.
Teknik ini dianggap cocok untuk pemeriksaan awal struktur beton dalam area yang luas untuk mengetahui keragaman mutu beton dan untuk mengindikasi lokasi-lokasi pada struktur beton yang diperkirakan mengalami kerusakan.
Jenis kerusakan yang dapat terdeteksi dengan jelas terutama delaminasi pada struktur beton dan retak pada permukaan beton. Selain itu dapat juga memberikan indikasi lokasi tulangan, kabel dan ducting ataupun benda-benda lain dalam beton.
Kelemahan dari metode ini adalah rentan terhadap pengaruh beberapa kondisi yang terjadi di permukaan beton seperti adanya puing-puing, air, wearing, perubahan warna, retak sealant, angin yang kencang.
Sehingga praktis pengujian tidak dapat dilakukan pada kondisi cuaca buruk (seperti hujan atau angin).
Secara lebih detail dapat dilihat pada Standard seperti: ACI 228.2R2 dan ASTM D4788 – Test Method for Detecting Delaminations in Bridge Decks Using Infrared Thermography.
Contoh Photo termal Imaging dari sebuah segmen deck jembatan seperti ditunjukkan pada Gambar berikut:
Gambar-2 Thermal Imaging pada bagian bawah deck Jembatan
Selanjutnya gambar dibawah ini merupakan thermal imaging dari sebuah pier (pilar jembatan).
Gambar-3 Contoh pier dan hasil thermal imaging
Patch terang di sisi garis vertikal menunjukkan variasi keragaman mutu beton. Garis vertikal gelap dalam gambar merupakan alur vertikal di pier. Perbedaan warna yang ada menjadi indikasi perbedaan mutu beton dan juga indikasi kemungkinan adanya kerusakan di dalam beton.
Selanjutnya dibuat zoning berdasarkan perbedaan warna yang diperoleh dari thermal imaging tersebut, untuk dilakukan pengujian lebih lanjut dengan NDT lainnya secara lebih detail guna mendapatkan nilai mutu beton berdasarkan zoning yang dibuat.
Begitupula dengan lokasi-lokasi yang diduga terjadi kerusakan di dalam beton yang diindikasikan dengan perbedaan warna yang mencolok pada hasil thermal imaging diberi tanda untuk dilakukan pengujian lebih lanjut dengan NDT lainnya secara lebih detail untuk memverifikasi betul atau tidaknya adanya kerusakan di dalam beton.
Pada gambar dibawah (kanan) diperlihatkan hasil pemindaian bagian bawah deck jembatan (kiri).
Gambar-4 Photo visual dan Thermal Imaging bagian bawah sebuah deck jembatan
Perbedaan warna pada gambar di atas (kanan) menunjukkan perbedaan keragaman mutu beton.
Contoh berikut ini adalah infrared Thermal Imager pada bangunan bertingkat
Gambar-5 Photo visual dan Thermal Imaging pada bangunan bertingkat
Referensi:
[1] D. S. Prakash Rao, Assessment of Concrete Bridge Structures Using Infrared Thermography, The University of the West Indies, Trinidad and Tobago, 2007
[2] Bojan Milovanović, Ivana Banjad Pečur, Detecting Defects in Reinforced Concrete Using The Method of Infrared Thermography, University Of Zagreb, Faculty Of Civil Engineering
[3] ACI 228.2R2 dan ASTM D4788 – Test Method for Detecting Delaminations in Bridge Decks Using Infrared Thermography
[4] ACI Web Session, Durability and Debond Evaluation of High-Rise Concrete Buildings Using Infrared Thermography
Untuk informasi tentang Pemeriksaan Struktur Beton berikut detail layanan Jasa NDT yang kami berikan, silahkan hubungi:
PT Hesa Laras Cemerlang
Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
Jl. Condet Raya No. 27, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
Email: kontak@hesa.co.id
Telp: (021) 8404531
Atau tinggalkan pesan dibawah ini: