Selat Lampa Jetty Investigation and Strengthening Design

Selat Lampa Jetty Investigation and Strengthening Design

Selat Lampa Jetty Investigation and Strengthening Design
Klien: PT Altus Logistic Service indonesia

Pekerjaan ini dilakukan untuk mengetahui Kelayakan Teknis dermaga Selat Lampa, Pulau Natuna, untuk keperluan loading dan unloading material dan peralatan pengeboran minyak offshore

Item pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Re-Bar Scan

Selat Lampa Jetty Investigation and Strengthening Design 3

Re-bar Scan Selat Lampa Jetty Investigation and Strengthening Design 4
Re-Bar Scan on Selat Lampa for Jetty Investigation

Aktivitas Re-Bar Scan ini dilakukan untuk mengetahui gambaran besi tulangan di dalam pelat beton, baik ukuran, jumlah, letak dan seberapa dalam posisinya dari permukaan pelat beton

Selat Lampa Jetty Investigation and Strengthening Design 5

Dynamic Cone Penetrometer Test (DCPT)

Aktivitas DCPT dilakukan untuk memperkirakan daya dukung tanah permukaan 

DCPT On Selat Lampa Jetty Investigation

UPVT

Pengujian UPVT (ultrasonic pulse velocity test) ini dilakukan untuk mengetahui mutu dan integritas beton

Selat Lampa Jetty Investigation and Strengthening Design
UPVT on Selat Lampa Jetty Investigation and Strengthening Design

Selat Lampa Jetty Investigation Team

Selat Lampa Jetty Investigation

Untuk kebutuhan Jetty Investigation / Inspeksi Dermaga, Survey Geografi, Analisis Geoteknik dan Struktur serta Pengujian lainnya, baik itu Pengujian Non Destructive Test  maupun Destructive Test, silahkan hubungi:

PT Hesa Laras Cemerlang

Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
Email: kontak@hesa.co.id
Telp: (021) 8404531

Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

Tinggalkan Pesan

    Deteksi Jet Grouting Pile dengan Ground Penetrating Radar PLTU Lontar 2016

    Deteksi Jet Grouting Pile dengan Ground Penetrating Radar PLTU Lontar 2016

    Deteksi Jet Grouting Pile dengan Ground Penetrating Radar PLTU Lontar 2016

    Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi di bawah permukaan tanah dengan memanfaatkan fenomena gelombang elektromagnetik. Perbedaan cepat rambat gelombang elektromagnetik ketika melewati material dengan sifat listrik yang berbeda ini yang selanjutnya diproses untuk memperoleh gambaran kondisi bawah permukaan area yang diteliti.

    Untuk kebutuhan Survey, Pengujian, Analisis Geoteknik dan struktur baik itu Pengujian Non Destructive Test  maupun Destructive Test, silahkan hubungi:

    PT Hesa Laras Cemerlang

    Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
    Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
    Email: kontak@hesa.co.id
    Telp: (021) 8404531

    Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

    Tinggalkan Pesan

      Inspeksi Dermaga Pelabuhan Luwuk

      Inspeksi Dermaga Pelabuhan Luwuk

      Uji kekuatan Dermaga dilakukan dengan Non Destructive Test dan Destructive Test.

      Inspeksi Dermaga Pelabuhan Luwuk
      Dermaga Pelabuhan Luwuk, Banggai

      Non Destructive Test pada Inspeksi Dermaga Pelabuhan Luwuk

      Inspeksi Dermaga Pelabuhan Luwuk
      Seismic Shock Test/ Pile Integrity Test untuk mengetahui kedalaman pondasi tiang dermaga, sekaligus untuk mengetahui kekuatan dan integritasnya
      Inspeksi Dermaga Pelabuhan Luwuk 2
      Concrete Hammer Test untuk mengetahui mutu beton pelat lantai dermaga
      Inspeksi Dermaga Pelabuhan Luwuk 3
      Ultrasonic Thickness untuk mengetahui sisa ketebalan baja tiang pondasi dermaga

      Destructive Test di Dermaga Luwuk

      Core drill pada Inspeksi Dermaga Pelabuhan Luwuk
      Core drill merupakan Destructive test dengan mengambil sample beton yang selanjutnya dilakukan uji tekan di laboratorium
      Core Drill pada Inspeksi Dermaga Pelabuhan Luwuk 6
      Core drill pada pile cap (kepala tiang) yang merupakan Destructive test dengan mengambil sample beton yang selanjutnya dilakukan uji tekan di laboratorium
      Pelabuhan Luwuk Banggai.
      Suasana di Pelabuhan Luwuk Banggai.
      Inspeksi Dermaga Pelabuhan Luwuk 7
      Trestle yang merupakan akses menuju dermaga
      Inspeksi Dermaga Pelabuhan Luwuk
      Pelabuhan Luwuk Banggai.
      Inspeksi Dermaga Pelabuhan Luwuk 9
      Pelabuhan Luwuk Banggai.

      Untuk kebutuhan Survey, Pengujian, Analisis Geoteknik dan struktur baik itu Pengujian Non Destructive Test  maupun Destructive Test, silahkan hubungi:

      PT Hesa Laras Cemerlang

      Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
      Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
      Email: kontak@hesa.co.id
      Telp: (021) 8404531

      Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

      Tinggalkan Pesan

        Uji Kuat Tekan Beton Di Laboratorium

        Uji Kuat Tekan Beton Di Laboratorium

        Uji kuat tekan beton adalah upaya mendapatkan nilai estimasi kuat tekan beton pada struktur eksisting, dengan cara melakukan tekanan pada sampel beton dari struktur yang sudah dilaksanakan.

        Sampel yang akan diuji,  berbentuk silinder atau kubus, didapatkan dari pengeboran pada beton struktur dengan alat drilling: Concrete Core Drilling Machine . Proses pengeboran untuk pengambilan sampel ini biasa disebut concrete core drill atau umum disebut dengan coring beton,

        Sampel beton hasil dari pengambilan dengan Concrete Core Drill selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk uji kuat tekan. Dengan menggunakan concrete compression machine, sampel beton akan diberikan tekanan sampai hancur. Dengan gaya tekan yang terukur saat beton hancur dibagi luas penampang sampel akan diketahui kuat tekan sampel beton tersebut.

        Langkah Pengambilan Sampel Beton Dengan Coring

        sample beton
        Sample beton diberi nomer identitas dan dicatat. Disimpan dalam kotak  yang pantas, sehingga aman dan tidak rusak.

        Uji Kuat Tekan Beton di Laboratorium

        Setelah dilakukan pengambilan sample beton dengan Coredrill langkah selanjutnya adalah membawa sampel beton tersebut ke Laboratorium.

        Sampel beton berbentuk siliinder tersebut akan diberikan impresi pengujian kuat tekan, atau  biasanya lebih dikenal dengan pengujian “Beton Inti” SNI 03-3403-1994 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Inti Pemboran

        Alat uji yang digunakan adalah mesin tekan dengan kapasitas dari 2000 kN sampai dengan 3000 kN.

        mesin uji kuat tekan beton

        Pemberian beban uji harus dilakukan bertahap dengan penambahan beban uji yang konstan berkisar antara 0,2 N/mm^2 sampai 0,4 N/mm^2 per detik hingga benda uji hancur.

        sampel uji beton

        Bila beton yang diambil berada dalam kondisi kering selama masa layannya, benda uji silinder beton (hasil bor inti) harus diuji dalam kondisi kering. Bila beton yang diambil berada dalam kondisi sangat basah selama masa layannya, maka silinder harus direndam dahulu minimal 40 jam dan diuji dalam kondisi basah.

        Ilustrasi Uji Kuat Tekan Beton

        Pesrsiapkan sample dan alat uji tekan:

        UJI KUAT TEKAN BETON

        Benda uji dimasukkan ke dalam alat uji tekan.

        UJI KUAT TEKAN BETON

        Pemberian beban uji harus dilakukan bertahap dengan penambahan beban uji yang konstan berkisar antara 0,2 N/mm^2 sampai 0,4 N/mm^2 per detik hingga benda uji hancur.

        UJI KUAT TEKAN BETON

        Selanjutnya Kuat tekan beton dengan dengan ketelitian 0.95 MPa dapat dihitung sebagai berikut:

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/s720x720/12118680_177103042626474_3042759195376431924_n.jpg?oh=f98b074ebe8ea48aed9a13872ca94296&oe=5A3A1D26

        Sedangkan kuat tekan beton dengan ketelitian sampai dengan 0.5 MPa dapat dihitung dengan:

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/12143270_177102005959911_3342964142951122395_n.jpg?oh=be9f45f6913f7ebe5d5b31e5b161fcbe&oe=5A876BD7

        (SNI 03-3403-1994)

        Dimana:

        Co adalah faktor pengali yang berhubungan dengan arah pengambilan benda uji beton inti pada struktur beton, dimana Co adalah sebagai berikut:

        −  Horisontal (tegak lurus pada arah tinggi dari struktur beton) = 1

        −  Vertikal (sejajar dengan arah tinggi dari struktur beton) =0.92

        C1 adalah faktor pengali yang berhubungan dengan rasio panjang sesudah diberi lapisan untuk kaping (L’) dengan diameter D  dari benda uji, seperti yang diberikan pada table berikut:

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/12122544_177100735960038_6641641330898131016_n.jpg?oh=47d7e2862eb223d12b6018b0915fb302&oe=5A834CCC

        C2 adalah faktor pengali karena adanya kandungan tulangan besi dalam benda uji beton inti yang letaknya tegak lurus terhadap sumbu benda uji dapat dihitung dengan rumus:

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/s720x720/12108046_177101295959982_7777972570086658460_n.jpg?oh=07b7897720e1ea31cb925e3d96be956d&oe=5A64D0B3

        Kuat tekan beton pada titik pengambilan contoh dapat dinyatakan tidak membahayakan jika kuat tekan 3 silinder beton (minimum 3 silinder beton) yang diambil dari daerah beton tersebut memenuhi 2(dua) persyaratan sebagai berikut:

        (1) Kuat tekan rata-rata dari 3 silinder betonnya tidak kurang dari 0,85 fc’

        (2) Kuat tekan masing-masing silinder betonnya tidak kurang dari 0,75 fc’.

        PT Hesa Laras Cemerlang memiliki Laboratorium uji kuat tekan beton sendiri yang digunakan untuk menguji sampel beton, hasil pengujian struktur yang kami laksanakan.

        Namun Laboratorium uji beton PT Hesa ini juga melayani uji beton silinder bagi yang membutuhkan.

        Informasi tentang biaya jasa uji beton inti bisa anda tanyakan langsung ke Customer Service PT Hesa melalui nomer kontak dibawah ini atau klik tombol Whatsapp  yang ada di bagian paling bawah halaman ini:

        PT. HESA LARAS CEMERLANG Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1 Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia Email: kontak@hesa.co.id Telp: (021) 8404531 Whatsapp Bussines : 0812 9144 2210
        Ground Penetrating Radar Untuk Assesmen Struktur Beton

        Ground Penetrating Radar Untuk Assesmen Struktur Beton

        Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan suatu metode yang secara luas digunakan untuk mendeteksi kondisi dibawah permukaan tanah. Dalam perkembangannya, GPR juga digunakan sebagi salah satu teknik pengujian non-destruktif (tidak merusak) yang cukup potensial diterapkan untuk mengetahui kondisi di dalam suatu struktur beton.

        Metode Pemetaan struktur beton dengan ground penetrating radar

        Ground Penetrating Radar

        Dengan semakin banyak diciptakan serta dirpoduksinya alat-alat berbasiskan teknologi GPR yang user friendly menjadikan pengujian beton dengan metode pemetaan struktur beton via GPR ini semakin mudah dan cepat.

        Delaminasi, void, honeycomb, atau kerusakan-kerusakan lainnya dalam beton, posisi tulangan, tebal lapisan beton, batas overlay dalam beton dapat terdeteksi dengan menggunakan GPR.

        Secara lebih luas GPR diterapkan dalam berbagai aplikasi diantaranya:

        • Pengukuran ketebalan dan struktur gletser 
        • Penyelidikan arkeologi 
        • Mendeteksi lokasi objek di dalam tanah misalnya: logam, tulang, tubuh manusia dll 
        • Menentukan lapisan es di permafrost 
        • Mendeteksi jalur kabel, pipa dalam tanah 
        • Mengukur ketebalan es laut 
        • Membuat profil bagian bawah danau dan sungai 
        • Memeriksa bawah permukaan bulan 
        • Mendeteksi limbah berbahaya dalam tanah 
        • Pengukuran scouring di sekitar pondasi jembatan 

        Karena sifat alami dari gelombang microwave yang digunakan oleh sistem radar dan karena penerapannya tidak lagi terbatas pada fitur geologi bawah permukaan, maka GPR seringkali disebut impuls radar atau hanya radar saja, terutama ketika diterapkan pada pemeriksaan struktur beton.

        Dasar Teori Teknik GPR

        GPR adalah analog elektromagnetik dari sonic dan metode ultrasonic pulse echo. Hal ini didasarkan pada perambatan energi elektromagnetik melalui material yang memiliki konstanta dielectric yang berbeda.

        Semakin besar perbedaan antara konstanta dielectric pada suatu interface antara dua material, semakin besar pula jumlah energi elektromagnetic yang dipantulkan pada interface.

        Semakin kecil perbedaan semakin kecil pula jumlah yang dipantulkan dan sebaliknya semakin banyak energi yang terus merambat ke material yang kedua. Dalam hal ini perbedaan konstanta dielectric dalam perambatan energi elektromagnetic adalah analog dengan perbedaan impedansi dalam perambatan energi sonic dan ultrasonic.

        Perilaku pancaran microwave pada interface dua material yang berbeda

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/s720x720/12047075_184662315203880_5446938562547826790_n.jpg?oh=b0af66cdefca1dec5113b75b8c22de5d&oe=5A6A96E3

        Dari gambar diatas, perhatikan perilaku pancaran energy elektromagnetik (EM) yang mengenai sebuah interface, atau batas antara dua bahan dengan konstanta dielektric yang berbeda. Sebagian energi dipantulkan  sedangkan sisanya menembus melalui interface ke material yang kedua. Intensitas energi yang dipantulkan, AS, adalah relative terhadap intensitas energi insiden, AI, dengan hubungan berikut:

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/12063748_184662571870521_2260565679383481805_n.jpg?oh=d3b0d932746362f21e2ce2b5109b9eef&oe=5A6C9FE2

        Untuk setiap bahan non-logam, seperti beton atau tanah, impedansi gelombang diberikan oleh:

         

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/12196119_184663141870464_8057167917756780001_n.jpg?oh=f16456f17293df900c8d9175dbccd5f1&oe=5A3C0E85

        Logam adalah reflektor yang sempurna dari gelombang EM, karena impedansi gelombang untuk logam apapun adalah nol. Karena impedansi gelombang udara, η0 adalah:

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/12187656_184663728537072_6499668133635225128_n.jpg?oh=b8c93ba40828dca64d1ff13ff658f72d&oe=5A7AF464

        Dan, jika kita mendefinisikan konstanta relative dielectricεr, dari bahan sebagai:

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/11037254_184664691870309_5706103228322687054_n.jpg?oh=62c0933190d9ff2214d7807158c2c1c8&oe=5A66F78B

        Persamaan diatas menunjukkan bahwa ketika pancaran energi microwave mengenai interface antara dua material, besarnya yang dipantulkan (μ 1,2) ditentukan oleh nilai-nilai konstanta relative dielectric dari kedua material tersebut.

        Jika material 2 memiliki konstanta relative dielctric lebih besar dari material 1, μ1,2 akan memiliki nilai negatif – yaitu, nilai absolut yang menunjukkan kekuatan relatif dari  energi yang dipantulkan, dan tanda negatif menunjukkan bahwa polaritas energi yang dipantulkan adalah kebalikan dari energi insiden.

        Setelah menembus interface dan masuk ke dalam material 2, maka gelombang merambat melalui material 2 dengan kecepatan:

         

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t31.0-8/s720x720/12109789_184666598536785_3635325440014379120_o.jpg?oh=45090b9b10d13daa082b25fa3c95d4fb&oe=5A71F16F

        ketika melewati material 2, terjadi pelemahan energi dengan hambatan, A, sebesar:

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/12189792_184668055203306_5189607199228256810_n.jpg?oh=ee05cb8bdc7a737dc3799f7928f436b6&oe=5A74877B

        dan karena faktor disipasi terkait dengan σ, maka konduktivitas listrik (mho/meter) pada material menjadi:

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/s720x720/12191852_184669341869844_7285019140865182815_n.jpg?oh=615e86e674f49912b8141a1e20e7d6fb&oe=5A827E70

        Ketika energi gelombang mikro yang tersisa mencapai interface lain, besarnya energy yang akan dipantulkan kembali melalui material 2 seperti yang diberikan oleh Persamaan 41. Hasil dari dua waktu transit (t2) dari energi microwave melalui material 2 dapat dinyatakan sebagai:

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/12188980_184668805203231_3667780267451749538_n.jpg?oh=e7fcbd89e06ef5ce5d4e7a94edf148b3&oe=5A779023

        Tipikal Kompenen sistem Ground Penetrating Radar

        Tipikal rangkaian sistem GPR seperti gambar berikut ini:

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/s720x720/12063831_184678728535572_5153060778670222250_n.jpg?oh=607276cb0456a4919a787b115a3dcbc2&oe=5A6CA949

        Aplikasi GPR untuk Assessment  Beton Bertulang

        Beberapa gambar berikut menunjukkan penerapan GPR dalam mendeteksi kondisi struktur beton

        Ground Penetrating Radar

         

        Ground Penetrating Radar
        Pemeriksaan Pondasi gedung dengan Ground Penetrating Radar

         

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/11230658_184673641869414_5508629236971400665_n.jpg?oh=4ab22c2b8b5c210484002d2471aa3c7e&oe=5A64FC5D

        https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t31.0-8/s720x720/12184248_184673781869400_3642225365125327478_o.jpg?oh=b8e320f62fb7557a2617f8379efdbb52&oe=5A74C93A

        Referensi:

         [1] IAEA, Guidebook on non-destructive testing of concrete structures, Vienna, 2002

        [2] HESALEMTEK UI, Project Report Assessment Bangunan Cooling Tower PLTP Unit IV Kamojang, 2012 

        [3] GSSI, Ground Penetrating Radar for Concrete Inspection

        [4] A. P. Annan, Sensors & Software Inc., GPR For Infrastructure Imaging, 2003

        ditulis olehIr. Heri Khoeri, MT 

        Untuk informasi tentang ground penetrating radar berikut detail layanan Jasa NDT lainnya, silahkan hubungi:

        PT Hesa Laras Cemerlang

        Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
        Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
        Email: kontak@hesa.co.id
        Telp: (021) 8404531
        Whatsapp Bussines : 0812 9144 2210 or follow this linkHesa Admin

        Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

        Tinggalkan Pesan

          Cara Uji Korosi Tulangan Beton dengan Metode Half-Cell Potential

          Cara Uji Korosi Tulangan Beton dengan Metode Half-Cell Potential

          Metode pengukuran half-cell potential merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengindikasikan tingkat korosi dari tulangan yang berada di dalam beton. Cara uji korosi tulangan beton dengan salah satu metode pengujian tidak merusak Nondestructive test ini memberi banyak keuntungan, karena selain hasilnya yang akurat juga biaya yang dikeluarkan relatif murah.
          https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/s720x720/12243060_191147714555340_5485406626081976771_n.jpg?oh=b35c07200031b65489e2fc9a77bd5b92&oe=5A80640B

          Prinsip Kerja Uji Korosi Pada Tulangan Beton Metode Half-Cell Potential

          Pengukuran yang dilakukan umumnya didasarkan pada beda potensial tulangan yang berada di dalam beton relatif terhadap referensi half-cell yang ditempatkan pada permukaan beton.

          Half-cell yang digunakan biasanya tembaga/ tembaga sulfat atau perak/ sel chloride perak tetapi ada juga yang menggunakan kombinasi bahan lainnya. Sementara beton berfungsi sebagai elektrolit dan kemungkinan korosi pada tulangan pada lokasi uji secara empiris terkait dengan perbedaan potensial yang terukur.

          Peralatan

          Peralatan yang digunakan seperti ditunjukkan dalam gambar berikut:

           

          https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/12241439_191152741221504_3174156738290192709_n.jpg?oh=d6285ee47fc0ec9f7fb59f75f192d3ec&oe=5A6CF66B

          Interpretasi hasil Pengukuran

          Hasil pembacaan berupa beda potensial (mV), semakin tinggi beda potensial maka semakin tinggi indikasi korosi tulangan di dalam beton.

          Tabel berikut menunjukkan hubungan beda potensial (mV) dengan tingkat korosi (%)

          https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/12250081_191152267888218_4442742374966262489_n.jpg?oh=c61175607e38af404ea677325d3e4f98&oe=5A862D3E

          Tahapan Kerja

          Pengukuran didasarkan pada ASTM C876 – 91 Test Method for Half-Cell Potentials of Uncoated Reinforcing Steel in Concrete (Cara uji untuk Half-Cell Potentials pada Baja Tulangan yang tidak dicoating dalam Beton).

           

          https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/s720x720/11204894_191153711221407_6120184135853710742_n.jpg?oh=b8964671674b9ca0049021519e42c573&oe=5A7B0A79

          Untuk informasi tentang Metode Half-Cell Potencial berikut detail layanan Jasa NDT yang kami berikan, silahkan hubungi:

          PT Hesa Laras Cemerlang

          Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
          Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
          Email: kontak@hesa.co.id
          Telp: (021) 8404531

          Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

          Tinggalkan Pesan

            Uji Mutu Dan Integritas Beton Dengan Pulse Echo

            Uji Mutu Dan Integritas Beton Dengan Pulse Echo

            Pulse Echo Test sebagai alat yang berfungsi untuk mendeteksi adanya honeycomb, menunjukkan lokasi rebar dan informasi kedalaman retak diaplikasikan pada obyek uji yang hanya bisa diakses dari satu bidang saja karena terhalang obyek lain atau sudah tidak dapat diakses lagi dari kedua sisi.

            Idealnya pengujian beton harus dilakukan tanpa merusak beton. NDT (Non Destructive Test) dapat diterapkan baik untuk struktur lama maupun baru. Untuk struktur baru, dalam penerapannya cenderung untuk pengendalian kualitas atau solusi atas keraguan tentang kualitas bahan atau konstruksi.
            UJI MUTU DAN INTEGRITAS BETON DENGAN PULSE ECHO

            Pengujian struktur yang dilakukan biasanya berhubungan dengan penilaian integritas struktural atau kelayakan struktur. Pundit PL-200PE mendayagunakan teknologi inovasi terbaru Pulse Echo untuk meningkatkan kinerja aplikasi ultrasonik terhadap obyek uji yang mana akses terhadap benda uji terbatas hanya satu sisi.

            Pundit PL-200PE
            Proceq PL-200PE

             

            Contoh Penggunaan Alat Proceq PL-200PE dalam proses PULSE ECHO TEST
            Contoh Penggunaan Alat Proceq PL-200PE dalam proses PULSE ECHO TEST

            Proses pengukuran sangat dibantu oleh inovasi dari Proceq seperti echo tracking dan estimasi otomatis kecepatan Pulse.

            A-Scan Mode memungkinkan analisis langsung dari data signal sedangkan B-Scan Mode menyediakan tampilan cross-sectional tegak lurus terhadap permukaan scan (pemindaian). Area Pindai memungkinkan pengujian keseragaman ketebalan slab dalam grid pengujian.

            Gambar Arah A-Scan Mode dan B-Scan Mode dalam Pulse Echo Test
            Gambar Arah A-Scan Mode dan B-Scan Mode dalam Pulse Echo Test

            Arah Scan dari Pulse Echo Test

            Hal ini memungkinkan pengguna untuk menentukan ketebalan slab dan melokalisir posisi cacat di bawah permukaan elemen yang diuji, seperti adanya benda dengan material berbeda (pipa, tulangan baja, atau lainnya), delaminasi, retak dan honeycomb.

            Arah Scan dalam Pulse Echo Test

            Penentuan Tebal Pelat

            Penentuan Tebal Pelat

            Identifikasi Tebal Pelat dan Posisi Void

            Identifikasi Tebal Pelat dan Posisi Void

            Deteksi adanya Delaminasi dan Posisinya

            Deteksi adanya Delaminasi dan Posisinya dalam Pulse Echo Test

            Identifikasi Posisi Pipa

            Identifikasi Posisi Pipa dalam Pulse Echo Test

            Deteksi adanya Honeycomb dan Posisi Rebar

            Beberapa penerapan NDT dengan Pundit PL-200PE, antara lain:

            • Kontrol kualitas unit pre-cast atau konstruksi in situ
            • Mengurangi ketidakpastian dalam penerimaan hasil konstruksi dalam kaitan kesesuaiannya dengan spesifikasi
            • Mengkonfirmasikan keraguan atas hasil pekerjaan baik dalam batching plan, pencampuran, penempatan, pemadatan atau curing beton
            • Pemantauan pembangunan kekuatan dalam kaitannya dengan pelepasan bekisting, penghentian curing, pre-stress, maupun rencana pembebanan
            • Penentuan lokasi dan penentuan kedalaman retak, void, honeycomb atau cacat lainnya dalam struktur beton ü Menentukan keseragaman beton
            • Menentukan posisi, kuantitas atau kondisi perkuatan yang diperlukan
            • Meningkatkan tingkat kepercayaan dari sejumlah kecil dari tes destruktif
            • Menentukan tingkat variabilitas beton untuk membantu dalam pemilihan lokasi sampel yang representatif dari kualitas yang akan dinilai
            • Mengkonfirmasikan atau mencari diduga kerusakan beton yang disebabkan dari faktor-faktor seperti overloading, fatigue, serangan kimia eksternal maupun internal, kebakaran, ledakan dan dampak lingkungan
            • Memberikan informasi kinerja beton baik untuk perubahan fungsi dari penggunaan struktur, keperluan asuransi maupun perubahan kepemilikan.

            Informasi tentang Assesment Jembatan, Gedung, Tower, Dermaga, Jalan, silahkan menghubungi kami melalui:

            PT Hesa Laras Cemerlang

            Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
            Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
            Email: kontak@hesa.co.id
            Telp: (021) 8404531
            Whatsapp Bussines : 0812 9144 2210 or follow this link : Hesa Admin

            Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

            Tinggalkan Pesan

              Impact Echo Test Untuk Deteksi Rongga Atau Cacat Pada Struktur

              Impact Echo Test Untuk Deteksi Rongga Atau Cacat Pada Struktur

              Sejumlah metode Non-Destructive Test, NDT mengandalkan efek perambatan gelombang pada suatu media struktur. Teknik yang paling umum diantaranya adalah pulse-echo, impact echo test, impulse–response dan analisis spektral gelombang permukaan. Perbedaaan dari metode-metode ini adalah dalam cara menghasilkan tegangan gelombang dan pada teknik pemrosesan sinyal yang digunakan.

              Kegunaan Impact Echo Test

              Metode Impact Echo merupakan metode yang mudah dan efektif untuk:

              – mendeteksi adanya celah/ rongga di dalam struktur

              – mendeteksi ketebalan suatu lapisan struktur

              Metode ini bisa diterapkan pada lapisan struktur perkerasan, lantai jembatan, pelat lantai gedung dan lainnya, selama celah, rongga ataupun batas ketebalan suatu lapisan struktur sejajar dengan permukaan uji.

              Prinsip Kerja

              Prinsip kerjanya metode ini adalah dengan membuat suatu mechanical impact (benturan mekanis dengan ketukan palu atau lainnya) yang menghasilkan gelombang dengan frekuensi 1-60 kHz dengan panjang gelombang dari 50 mm sampai 2000 mm yang merambat dalam suatu media selama media tersebut elastis homogen.

              Gambar berikut memberikan ilustrasi prinsip kerja Impact Echo Test:

              Kegunaan Impact Echo Test

              Mechanical impact pada permukaan struktur akan menghasilkan gelombang tekanan, gelombang geser dan gelombang permukaan. Ketika perambatan gelombang mencapai media yang berbeda (celah/ rongga/ media lain yang berbeda) maka gelombang tekanan dan gelombang geser akan dipantulkan.

              Gelombang akan memantul dan kembali mencapai permukaan dimana impact diberikan, Pergerakan tersebut dibaca oleh transduser dan kemudian ditampilkan pada osiloskop digital. Hasil pembacaan berupa voltage-waktu selanjutnya secara digital ditransformasi menjadi hubungan amplitudo vs frekuensi. Frekuensi dominan muncul sebagai puncak pada spektrum frekuensi.

              Kegunaan Impact Echo Test

              Frekuensi dominan belum tentu mengindikasikan ketebalan. Namun penentuan ketebalan dilakukan dengan menggunakan setiap frekuensi yang teridentifikasi sebagai puncak spektrum frekuensi, jarak dari permukaan (pemberian impact ketukan palu) ke posisi gelombang akaibat impact tersebut dipantulkan (celah/ rongga/ media lain yang berbeda) yang selanjutnya dihitung dengan persamaan berikut:

              Impact Echo Test

              Beberapa dokumentasi uji yang dilakukan PT Hesa, memberikan contoh alat impact echo test dan memberi gambaran bagaimana cara kerjanya dapat dilihat pada beberapa foto di bawah ini:

              Impact Echo Test

               

               

              Impact Echo Test

              Refferensi

              [1] IAEA, Guidebook on non-destructive testing of concrete structures, 2002

              [2] HESA, Project Report Assessment Structure PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia, 2015

              ditulis: Ir. Heri Khoeri, MT

              Untuk informasi tentang Jasa Impact Echo Test berikut detail layanan NDT lainnya, silahkan hubungi:

              PT Hesa Laras Cemerlang

              Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
              Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
              Email: kontak@hesa.co.id
              Telp: (021) 8404531
              Whatsapp Bussines : 0812 9144 2210 or follow this link : Hesa Admin

              Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

              Tinggalkan Pesan

                Infrared Thermography Untuk Pemeriksaan Struktur Beton

                Infrared Thermography Untuk Pemeriksaan Struktur Beton

                Metode Infrared Thermography dapat digunakan sebagai alat untuk mendeteksi adanya keragaman mutu beton dan indikasi adanya kerusakan pada beton.

                Metode ini merupakan metode pengumpulan data awal yang cepat dengan jangkauan lebih luas dan akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan metode pengamatan konvensional misalnya dengan cara pengamatan visual ataupun dengan pengambilan photo secara visual.

                Selanjutnya dari lokasi-lokasi yang diindikasikan terjadi kerusakan, diverifikasi lebih lanjut dengan Non Destructive Test (NDT) lainnya seperti:

                Prinsip Kerja Infrared Thermograph

                Prinsip kerja Infrared Thermograph seperti pada gambar berikut ini.

                https://scontent.fdps1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/12208664_10207834648161201_98220332447940419_n.jpg?oh=7545a0bf9201a706ff88827d789a407c&oe=5A3B2205

                Gambar-1 Prinsip Kerja Thermograph

                Radiasi yang dipancarkan oleh permukaan material tergantung pada sifat termal, dan kondisi permukaan. Mutu beton dan kondisi di bawah beton dapat dikorelasikan terhadap radiasi yang dipancarkan dari permukaan beton.

                Variasi mutu beton dapat terdeteksi dari perbedaan energi yang dipancarkan oleh permukaan beton yang tergambarkan dalam photo thermal imaging. Semua komponen struktur termasuk dinding penahan, pier, abutment, sampai dan komponen upperstructure lainnya dapat dipindai menggunakan kamera IRT.

                Aplikasi Infrared Thermograph dalam Pemeriksaan Struktur Beton

                Adanya kerusakan dalam beton mempengaruhi sifat konduksi panas. Keberadaan cacat dan lokasinya di dalam beton seperti delaminasi, rongga atau retak akan ditunjukkan dengan adanya perbedaan suhu di permukaan beton. Begitu pula keragaman mutu beton dapat terindikasi dari perbedaan suhu di permukaan beton yang digambarkan dalam bentuk perbedaan warna pada hasil image yang diperoleh.

                Teknik ini dianggap cocok untuk pemeriksaan awal struktur beton dalam area yang luas untuk mengetahui keragaman mutu beton dan untuk mengindikasi lokasi-lokasi pada struktur beton yang diperkirakan mengalami kerusakan.

                Jenis kerusakan yang dapat terdeteksi dengan jelas terutama delaminasi pada struktur beton dan retak pada permukaan beton. Selain itu dapat juga memberikan indikasi lokasi tulangan, kabel dan ducting ataupun benda-benda lain dalam beton.

                Kelemahan dari metode ini adalah rentan terhadap pengaruh beberapa kondisi yang terjadi di permukaan beton seperti adanya puing-puing, air, wearing, perubahan warna, retak sealant, angin yang kencang.

                Sehingga praktis pengujian tidak dapat dilakukan pada kondisi cuaca buruk (seperti hujan atau angin).

                Secara lebih detail dapat dilihat pada Standard seperti: ACI 228.2R2 dan ASTM D4788 – Test Method for Detecting Delaminations in Bridge Decks Using Infrared Thermography.

                Contoh Photo termal Imaging dari sebuah segmen deck jembatan seperti ditunjukkan pada Gambar berikut:

                Infrared Thermography Untuk Pemeriksaan Struktur Beton

                Gambar-2 Thermal Imaging pada bagian bawah deck Jembatan

                Selanjutnya gambar dibawah ini merupakan thermal imaging dari sebuah pier (pilar jembatan).

                Infrared Thermography Untuk Pemeriksaan Struktur Beton

                Gambar-3 Contoh pier dan hasil thermal imaging

                Patch terang di sisi garis vertikal menunjukkan variasi keragaman mutu beton. Garis vertikal gelap dalam gambar merupakan alur vertikal di pier. Perbedaan warna yang ada menjadi indikasi perbedaan mutu beton dan juga indikasi kemungkinan adanya kerusakan di dalam beton.

                Selanjutnya dibuat zoning berdasarkan perbedaan warna yang diperoleh dari thermal imaging tersebut, untuk dilakukan pengujian lebih lanjut dengan NDT lainnya secara lebih detail guna mendapatkan nilai mutu beton berdasarkan zoning yang dibuat.

                Begitupula dengan lokasi-lokasi yang diduga terjadi kerusakan di dalam beton yang diindikasikan dengan perbedaan warna yang mencolok pada hasil thermal imaging diberi tanda untuk dilakukan pengujian lebih lanjut dengan NDT lainnya secara lebih detail untuk memverifikasi betul atau tidaknya adanya kerusakan di dalam beton.

                Pada gambar dibawah (kanan) diperlihatkan hasil pemindaian bagian bawah deck jembatan (kiri).

                Infrared Thermography Untuk Pemeriksaan Struktur Beton

                Gambar-4 Photo visual dan Thermal Imaging bagian bawah sebuah deck jembatan

                Perbedaan warna pada gambar di atas (kanan) menunjukkan perbedaan keragaman mutu beton.

                Contoh berikut ini adalah infrared Thermal Imager pada bangunan bertingkat

                Infrared Thermography Untuk Pemeriksaan Struktur Beton

                Gambar-5 Photo visual dan Thermal Imaging pada bangunan bertingkat

                Referensi:

                [1] D. S. Prakash Rao, Assessment of Concrete Bridge Structures Using Infrared Thermography, The University of the West Indies, Trinidad and Tobago, 2007

                [2] Bojan Milovanović, Ivana Banjad Pečur, Detecting Defects in Reinforced Concrete Using The Method of Infrared Thermography, University Of Zagreb, Faculty Of Civil Engineering

                [3] ACI 228.2R2 dan ASTM D4788 – Test Method for Detecting Delaminations in Bridge Decks Using Infrared Thermography

                [4] ACI Web Session, Durability and Debond Evaluation of High-Rise Concrete Buildings Using Infrared Thermography

                Untuk informasi tentang Pemeriksaan Struktur Beton berikut detail layanan Jasa NDT yang kami berikan, silahkan hubungi:

                PT Hesa Laras Cemerlang

                Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
                Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
                Email: kontak@hesa.co.id
                Telp: (021) 8404531

                Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

                Tinggalkan Pesan

                  Hammer Test pada Jembatan Amak Kalimantan Barat 2017

                  Hammer Test pada Jembatan Amak Kalimantan Barat 2017

                  Non destructive test dengan menggunakan Concrete Hammer Test pada jembatan Amak Kalimantan Barat ini dilakukan untuk mengetahui mutu struktur beton jembatan dari kekerasan permukaan beton.

                  Hammer Test Amak HESA

                  Prinsip kerja Concrete Hammer adalah dengan memberikan beban impact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energy yang besarnya tertentu.

                  Karena timbul tumbukan antara massa tersebut dengan permukaan beton, massa tersebut akan dipantulkan kembali. Jarak pantulan massa yang terukur memberikan indikasi kekerasan permukaan beton. Kekerasan beton dapat memberikan indikasi kuat tekannya.

                  Hammer Test pada Jembatan Amak Kalimantan Barat 2017

                  http://hesa.co.id/hammer-test-pada-jembatan-amak-kalimantan-barat-2017/

                  Model pengujian NDT lainnya yang dilakukan selain hammer test meliputi: (1) ultrasonic pulse velocity test; (2) Pulse Echo Test; (3) Covermeter Test (4) Half Cell Potential Test atau Uji Korosi; dan (5) Carbonation Test; (6) Core Drill. Sedangkan untuk penyeldikan daya dukung tanahnya digunakan uji sondir atau DCPT.

                  Untuk informasi tentang Pengujian Non Destructive Test  dan layanan Jasa NDT lainnya, silahkan hubungi:

                  PT Hesa Laras Cemerlang

                  Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
                  Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
                  Email: kontak@hesa.co.id
                  Telp: (021) 8404531

                  Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

                  Tinggalkan Pesan

                     

                    Pengujian Ultrasonic Pulse Velocity LRT Kelapa Gading Velodrome

                    Pengujian Ultrasonic Pulse Velocity LRT Kelapa Gading Velodrome

                    Pengujian dilakukan melakukan pengecekan terhadap integritas beton pada struktur beton LRT.

                    Pengujian Ultrasonic Pulse Velocity LRT Kelapa Gading Velodrome

                    UPVT bekerja berdasarkan pengukuran waktu tempuh gelombang ultrasonik yang menjalar dalam struktur beton.

                    Gelombang ultrasonik disalurkan dari transmitter transducer yang ditempatkan dipermukaan beton melalui material beton menuju receiver transducer dan waktu tempuh gelombang tersebut diukur oleh Read-Out unit PUNDIT (Portable Unit Non Destructive Indicator Tester) dalam m detik.

                    Kedua transducer tersebut dapat ditempatkan secara direct, semi direct atau indirect. Karena jarak antara kedua transducer ini telah diketahui, maka kecepatan gelombang ultrasonik dalam material beton dapat dihitung, yaitu tebal beton dibagi dengan waktu tempuh.

                    Untuk estimasi kedalaman keretakan metode yang digunakan adalah Indirect Method yang digunakan untuk mengukur waktu perambatan gelombang dari transmitter ke receiver pada satu bidang permukaan yang mana bila melewati garis keretakan terjadi loncatan waktu.

                    Untuk mengetahui kedalaman keretakan dilakukan 2 (dua) kali pengukuran rambatan gelombang.

                    Yang pertama adalah transmitter dan receiver diletakan berseberangan dalam satu bidang permukaan dengan jarak yang sama dari garis keretakan permukaan, yaitu pada jarak X1, dan selanjutnya pada jarak X2.

                    Pengujian Ultrasonic Pulse Velocity LRT Kelapa Gading Velodrome

                    Pengujian Ultrasonic Pulse Velocity LRT Kelapa Gading Velodrome

                    NDT lainnya yang dilakukan selain hammer test meliputi: (1) ultrasonic pulse velocity test; (2) Pulse Echo Test; (3) Covermeter Test (4) Half Cell Potential Test atau Uji Korosi; dan (5) Carbonation Test; (6) Core Drill. Sedangkan untuk penyeldikan daya dukung tanahnya digunakan uji sondir atau DCPT.

                    Untuk informasi tentang Pengujian Non Destructive Test  dan layanan Jasa NDT lainnya, silahkan hubungi:

                    PT Hesa Laras Cemerlang

                    Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
                    Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
                    Email: kontak@hesa.co.id
                    Telp: (021) 8404531

                    Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

                    Tinggalkan Pesan

                      Pengecekan Integritas Beton dengan Pulse Echo di PLTP Kamojang

                      Pengecekan Integritas Beton dengan Pulse Echo di PLTP Kamojang

                      Pengujian Integritas Beton dengan Pulse Echo pada PLTP Kamojang dilakukan pasca perbaikan struktur dengan injeksi grouting untuk mengetahui untuk memastikan sudah tidak ada lagi retak dan rongga-rongga pada struktur pondasi penahan mesin turbine dan generator.

                      Pengecekan Integritas Beton dengan Pulse Echo

                      Untuk informasi tentang Untuk jasa pengujian, audit analisis dan disain struktur, silahkan hubungi:

                      PT Hesa Laras Cemerlang

                      Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1
                      Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia
                      Email: kontak@hesa.co.id
                      Telp: (021) 8404531

                      Atau tinggalkan pesan dibawah ini:

                      Tinggalkan Pesan