Jasa Audit Struktur Bangunan

Daftar Isi

Audit Struktur Bangunan: Panduan Lengkap & Layanan Profesional

Audit struktur bangunan adalah pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk memastikan keamanan, mengidentifikasi kerusakan struktural,dan memberikan rekomendasi perbaikan sesuai standar teknis nasional dan internasional.
Audit Struktur Bangunan - Sistem Struktur dan Beban
Mengapa Audit Struktur Penting?

Setiap bangunan mengalami degradasi seiring waktu akibat beban operasi, perubahan lingkungan, gempa bumi, dan faktor usia. Audit struktur memastikan:

  • Keselamatan penghuni — Mendeteksi kerusakan struktural sebelum terjadi collapse
  • Kelayakan teknis — Verifikasi bahwa struktur memenuhi standar safety & performance
  • Perencanaan renovasi — Data akurat untuk merancang perbaikan yang tepat
  • Nilai properti — Laporan audit meningkatkan kredibilitas aset untuk transaksi/pembiayaan
  • Compliance regulasi — Pemenuhan standar bangunan nasional & internasional

Kapan Audit Perlu Dilakukan?

  • Sebelum bangunan difungsikan (pre-operational).
  • Pada bangunan eksisiting, dilakukan audit berkala setiap 5-10 tahun
  • Adanya perubahan fungsi ruang atau penambahan beban
  • Atau setelah kejadian ekstrem seperti gempa bumi, kebakaranm, banjir, dll

✓ Apa Yang Kami Lakukan

Kami melakukan assessment menyeluruh meliputi:

  • Pemeriksaan visual & pemetaan kerusakan
  • Non-destructive testing (NDT)
  • Pengukuran verticality & integritas struktur
  • Analisis struktur 3D menggunakan SAP2000/ETABS
  • Laporan komprehensif dengan rekomendasi actionable

✓ Ditelaah oleh Tim Ahli Struktur Bangunan PT. Hesa Laras Cemerlang | Bersertifikat Keahlian secara Nasional

Metodologi Audit Struktur: 5 Tahapan Terstruktur

Proses audit struktur kami dirancang untuk memberikan hasil komprehensif dan akurat. Setiap tahapan memiliki deliverable spesifik dan melibatkan tim ahli serta tools profesional. Berikut adalah alur detail pelaksanaannya:

📊 Alur Proses Audit Struktur Bangunan

1. Data Sekunder
Pengumpulan
2. Visual Inspect
Observasi Lapangan
3. Measurement
Verticality Test
4. NDT Testing
Lab + Lapangan
5. Analysis
Modeling & Report
⏱️ Timeline Total: 6-16 minggu (tergantung kompleksitas)

Pengumpulan Data Sekunder

Tujuan: Mengumpulkan informasi lengkap tentang bangunan sebelum turun ke lapangan. Data ini menjadi baseline untuk analisis struktur.

Data yang Dikumpulkan:

  • As-Built Drawing — Gambar struktur eksisting lengkap dengan dimensi, reinforcement details
  • Perhitungan Struktur Asli — Design spec, beban desain, factor of safety
  • Laporan Penyelidikan Tanah (Soil Report) — Daya dukung pondasi, kedalaman bore hole, karakteristik tanah
  • Riwayat Konstruksi — Tanggal serah terima, perbaikan/renovasi sebelumnya
  • Laporan Pemeliharaan — Tanda-tanda kerusakan yang pernah dilaporkan, maintenance history
  • Dokumentasi Kerusakan Sebelumnya — Foto retak, laporan gempa, flood damage, dll

Proses Pelaksanaan:

  1. Survey data dengan klien — Tim kami melakukan kick-off meeting, collect dokumen asli dari klien/owner
  2. Review dokumen — Analyze drawing, cek konsistensi data, identifikasi gap/missing data
  3. Reverse engineering (jika diperlukan) — Jika data tidak lengkap, kami estimasi dari site reconnaissance awal. Contoh: reconstruct drawing dari visual inspection
  4. Database input — Semua data diorganisir dalam project database kami untuk referensi analisis

Deliverable Tahap 1:

  • ✓ Data summary report (list dokumen terkumpul + missing items)
  • ✓ Preliminary structural database
  • ✓ Risk assessment awal (jika ada data yang concerning)

Tools & Tim: Project Manager + Senior Structural Engineer | Tools: CAD, Excel, Database

2

Observasi Visual & Pemetaan Kerusakan

Tujuan: Inspeksi visual menyeluruh untuk mengidentifikasi semua tanda kerusakan fisik, membuat peta kerusakan detail, dan menentukan lokasi pengujian NDT yang strategis.

Elemen yang Diperiksa:

  • Kolom (vertical cracks, spalling, concrete degradation)
  • Balok & girder (deflection, crack pattern, support condition)
  • Pelat lantai (delamination, crack, dampness)
  • Fondasi & basement (water seepage, cracks, settlement signs)
  • Dinding & infill panel (non-structural issues)
  • Joint & connection (movement, corrosion)
  • Atap & drainage (leakage signs)

Proses Pelaksanaan:

  1. Site mobilization — Tim turun ke lapangan dengan checklist, camera, measuring tape, crack gauge
  2. Floor-by-floor inspection — Systematic pemeriksaan dari basement hingga atap. Setiap elemen di-assess untuk jenis/severity kerusakan
  3. Defect documentation — Foto setiap kerusakan dengan nomor referensi, lokasi grid, deskripsi detail (ukuran crack, depth, etc)
  4. Mapping kerusakan — Hasil dokumentasi diplot ke drawing. Warna berbeda untuk severity: minor (green), moderate (orange), severe (red)
  5. Safety assessment awal — Identifikasi area yang potentially dangerous (crack menembus, delamination parah, dll)

Deliverable Tahap 2:

  • ✓ Defect list (tabel lengkap: lokasi, jenis, ukuran, severity, foto)
  • ✓ Damage map (architectural drawing dengan kerusakan terplot)
  • ✓ Floor-by-floor report (kondisi setiap lantai)
  • ✓ Preliminary priority areas untuk NDT (lokasi yang perlu ditest)

Tools & Tim:  Structural Inspector + Technician | Tools: Camera, Crack gauge, Measuring tape, Laser distance meter, Drone (jika diperlukan)

Dalam Observasi Visual; keseluruhan elemen bangunan  diperiksa, termasuk namun tidak terbatas pada: kolom, balok, pelat lantai, balkon, atap, pagar,dsb. Pemeriksaan ini dalam rangka mengetahui ada atau tidaknya retak/defleksi, kebocoran dan ketahanan beton.

Dalam tahap ini akan dibuatkan denah kerusakan dan daftar kerusakan (defect list) sebagaimana contoh berikut ini

3

Pengukuran Kemiringan Bangunan – Verticality Test

Tujuan: Mengukur presisi ketegakan (plumb) struktur bangunan dari dasar hingga atap. Test ini mengidentifikasi penyimpangan yang mungkin akibat gempa, settlement, atau design kecil.

Mengapa Penting:

  • Gempa dapat menggeser struktur secara horizontal, menyebabkan out-of-plumb
  • Settlement tanah non-uniform dapat menyebabkan tilt
  • Kemiringan mempengaruhi distribusi beban → potensi stress concentration

Metodologi Pengujian:

  1. Setup Total Station — Instrument dipasang di area yang stabil, dikalibrasi dengan reference points terkenal
  2. Target points — Targets (reflectors) dipasang di sudut kolom, dimulai dari lantai dasar
  3. Pengukuran dari 2 arah — Untuk akurasi, pengukuran dilakukan dari arah X dan Y (perpendicular)
  4. Interval pengukuran — Setiap lantai (atau setiap 3-4m tinggi) untuk deteksi profile kemiringan
  5. Data collection & analysis — Hasil diplot dalam grafik untuk visualisasi deviation dari vertical line

Toleransi Kemiringan:

  • Normal (building height ≤ 10 lantai): Max 25-50 mm deviation
  • High-rise (> 20 lantai): Max 100-150 mm (relative)
  • Jika melebihi: Perlu analisis lebih detail, kemungkinan perbaikan struktural diperlukan

Deliverable Tahap 3:

  • ✓ Verticality report (data pengukuran per lantai)
  • ✓ Deflection graph (visualisasi deviation)
  • ✓ Assessment: apakah kemiringan dalam toleransi atau perlu concern
  • ✓ Kolaborasi dengan hasil visual inspection (crack pattern reconciliation)

Tools & Tim: 1-2 Surveyor + Technician | Tools: Total Station, Targets/reflectors, GPS, Tripod

Pengukuran Kemiringan Bangunan | Verticality

Verticality dilakukan untuk mengetahui tingkat presisi ketegakan struktur bangunan. Pengukuran dilakukan terhadap sudut-sudut kolom gedung menggunakan Total Station dimulai dati titik terbawah sampai titik teratas dengan interval tertentu dari dua arah yang berbeda

PENGUKURAN-KEMIRINGAN-BANGUNAN

4

Pengujian & Penyelidikan Lapangan (NDT & Laboratorium)

Tujuan: Melakukan testing komprehensif untuk mengevaluasi kekuatan beton, integritas struktur, deteksi cacat tersembunyi, dan assess risiko korosi. Ini adalah fase paling intensive dari audit.

Jenis Pengujian yang Dilakukan:

A. Pengujian Kekuatan Beton:

  • Hammer Test (Rebound Hammer) — Quick assessment kuat tekan beton permukaan. 50+ titik per lantai untuk pemetaan sebaran kualitas beton
  • UPVT (Ultrasonic Pulse Velocity) — Evaluasi integritas internal beton, deteksi retak dalam, void. Testing dilakukan pada area dengan kerusakan visual
  • Core Drilling — Pengambilan sampel beton (diameter 10cm) dari lokasi kritis untuk uji tekan laboratorium. Memberikan f’c aktual (hasil lab paling akurat)

B. Pengujian Integritas & Durability:

  • Half Cell Test — Detect potensi korosi tulangan, measure electrical potential difference. Penting untuk struktur umur panjang
  • Carbonation Test — Measure penetrasi CO₂ dalam beton (dapat cause tulangan rust). Critical untuk building > 10 tahun
  • Pulse Echo / Ultrasonic Thickness — Measure ketebalan beton, detect rongga/void

C. Pengujian Material & Detail Struktur:

  • Rebar Scan / Cover Meter — Map lokasi tulangan, measure selimut beton (protective layer)
  • GPR (Ground Penetrating Radar) — Pencitraan 3D internal beton, deteksi kabel, utilitas, rongga
  • Hardness Test (Brinell) — Jika ada elemen baja, test kekerasan material

D. Pengujian Khusus (jika diperlukan):

  • Soil Investigation — Boring, SPT test jika ada settlement concerns
  • Seismic Shock Test — Foundation integrity assessment untuk struktur berisiko

Proses Pelaksanaan:

  1. Test plan finalization — Berdasarkan visual inspection + defect map, tentukan lokasi pengujian optimal
  2. On-site testing — Hammer, UPVT, Rebar scan dilakukan di lapangan (2-3 weeks deployment)
  3. Sample collection — Core drilling pada lokasi dengan performa questionable
  4. Lab testing — Sampel beton ditest untuk kuat tekan, analisis material
  5. Data compilation — Semua hasil testing di-database, di-cross-check dengan design spec
  6. Preliminary assessment — Quick assessment apakah structure memenuhi kriteria safety minimum

Deliverable Tahap 4:

  • ✓ Testing data report (hasil lengkap semua test, per lokasi)
  • ✓ Lab test certificate (f’c actual, material analysis)
  • ✓ Maps & visualizations (sebaran kuat tekan, area korosi risk, dll)
  • ✓ Preliminary findings (what we discovered, any concerns)

Tools & Tim: NDT Technician (certified) + Lab Analyst | Tools: Hammer Test, UPVT, Rebar Scanner, GPR, Core Drill rig, Lab equipment

5

Analisis Struktur & Penyusunan Laporan Akhir (2-4 Minggu)

Tujuan: Mengintegrasikan semua data (visual, measurement, testing) untuk analisis struktur komprehensif. Menghasilkan laporan final dengan rekomendasi actionable.

Proses Analisis Struktur:

  1. Model rebuilding — Buat 3D model struktur menggunakan software (SAP2000, ETABS, MIDAS) berdasarkan actual condition dari lapangan
  2. Input material properties — Masukkan f’c aktual dari core drilling, modulus elastisitas, property material real
  3. Load analysis — Define beban operasi saat ini, sesuai dengan usage bangunan
  4. Stress calculation — Hitung stress, strain, deflection pada setiap member. Bandingkan dengan capacity
  5. Safety assessment — Evaluate apakah structure adequate untuk operasi berkelanjutan. Hitung safety factor
  6. Identify weak points — Lokasi yang potential failure points, area yang overstressed

Jenis Analisis yang Dilakukan:

  • Static analysis — Beban tetap (gravity, live load)
  • Seismic analysis — Jika building di zona earthquake (Indonesia wajib)
  • Pushover analysis — Non-linear analysis untuk estimate capacity sebelum collapse
  • Time-dependent analysis — Jika ada concerns tentang long-term performance (creep, shrinkage)

Penyusunan Laporan Final:

  1. Executive summary — Overview kondisi struktur, key findings, top recommendations
  2. Detailed findings — Per section: visual condition, testing results, structural analysis, assessment
  3. Recommendations — Prioritized action items: urgent (< 1 year), medium-term (1-3 years), long-term (5+ years)
  4. Engineering drawings — Repair details, recommended strengthening scheme, dengan specifications
  5. Cost estimate — Budget untuk recommended repairs (jika applicable)
  6. Maintenance plan — Schedule untuk monitoring berkelanjutan

Deliverable Tahap 5 (FINAL):

  • ✓ Comprehensive Audit Report (60-150 halaman, tergantung kompleksitas)
  • ✓ 3D Structural Model & Analysis documentation
  • ✓ Engineering Drawing Set (repair/strengthening details)
  • ✓ Executive Summary & Recommendations (standalone document)
  • ✓ Cost estimate & timeline untuk recommended works
  • ✓ Presentation deck (untuk klien presentation)

Tools & Tim: Senior Structural Engineer (lead) + Junior Engineer + Analyst | Tools: SAP2000, ETABS, MIDAS, CAD, Word/Excel

Quality Assurance: Laporan di-review oleh independent senior engineer sebelum finalization, untuk ensure accuracy & objectivity.

📊 Timeline Summary & Team Composition

Tahapan Durasi Tim Utama Key Deliverable
1. Data Sekunder 1-2 minggu PM + Sr Engineer Data summary report
2. Visual Inspection 1-2 minggu 2-3 Inspector Defect map + list
3. Verticality Test 1-2 minggu Surveyor + Tech Verticality report
4. NDT Testing 1-2 minggu 2-3 NDT Tech + Lab Testing data + cert
5. Analysis & Report 4-8 minggu Sr Engineer + Jr Eng Final report (60-150 hal)

⏱️ TOTAL TIMELINE: 6-16 minggu (rata-rata: 10-12 minggu untuk gedung standar 5-10 lantai)

👥 TEAM SIZE: 5-8 orang (bergantung ukuran proyek)

📊 Ringkasan Metode Pengujian Non-Destructive Test (NDT)

Pelaksanaan 14+ metode pengujian non-destructive sesuai standar ASTM & SNI untuk mengevaluasi kekuatan beton, integritas struktur, potensi korosi, dan ketahanan material. Hasil lab diintegrasikan untuk penilaian holistik.
Berikut adalah ringkasan metode pengujian struktur yang kami lakukan, berpedoman pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan American Society for Testing and Materials (ASTM):

No. Nama Pengujian Fungsi Utama / Deskripsi Output Data Kunci Standar Acuan
1. Hammer Test Mengukur kekerasan permukaan beton. Digunakan sebagai estimasi cepat nilai kuat tekan. Indeks Rebound (untuk estimasi kuat tekan). ASTM C805
2. UPVT (Ultrasonic Pulse Velocity Test) Menguji integritas, kepadatan, dan homogenitas beton, serta mendeteksi retak. Kecepatan rambat gelombang ultrasonik. ASTM C597
3. Pulse Echo Test Mengukur ketebalan beton struktural dan mendeteksi adanya rongga atau celah di dalamnya. Visualisasi rongga, celah, dan ketebalan. ASTM C1383
4. Concrete Core Drilled Pengambilan sampel inti beton struktural untuk pengujian kuat tekan akurat di laboratorium. Nilai Kuat Tekan Beton Aktual ($\text{f}’\text{c}$). ASTM C42 / C39
5. Half Cell Test Mengukur potensi korosi pada tulangan baja di dalam beton. Perbedaan potensi listrik ($\text{mV}$). ASTM C876
6. Carbonation Test Mengukur tingkat penetrasi karbon dioksida (kedalaman karbonasi) pada beton. Kedalaman karbonasi (mm). BS 1881-201
7. Rebar Scan / Cover Meter Memetakan lokasi, diameter, dan kedalaman selimut beton tulangan. Posisi dan diameter tulangan. ASTM C1524
8. GPR Pemindaian Beton (Ground Penetrating Radar) Pencitraan 3D struktur, mendeteksi saluran/kabel, dan anomali di dalam pelat beton. Citra 3D tulangan dan anomali internal. ASTM D4748
9. Hardness/Brinell Test Menentukan tingkat kekerasan dan daya tahan material baja/logam. Angka Kekerasan Brinell ($\text{HB}$). ASTM E10
10. Ultrasonic Thickness Mengukur ketebalan material baja/logam dari satu sisi. Nilai ketebalan material (mm). ASTM E797
11. Uji Penetrant Mendeteksi diskontinuitas halus (retak, berlubang) pada permukaan material. Visualisasi diskontinuitas permukaan. ASTM E165
12. Ultrasonic Flaw Detector Test Mendeteksi cacat internal (retak, inklusi) pada sambungan las baja. Lokasi dan dimensi cacat internal. ASTM E114 / E587
13. GPR Subsurface Mendeteksi utilitas bawah tanah (pipa, kabel) atau anomali geologi. Citra penampang bawah permukaan. ASTM D6432
14. Seismic Shock Test Memperkirakan kedalaman, daya dukung, dan integritas pondasi (tiang pancang). Kecepatan gelombang seismik. ASTM D5882

Pengujian dan Penyelidikan yang Diperlukan dalam Audit Struktur Berdasarkan Elemen Struktural

Dalam pelaksanaan audit struktur, pengujian dan penyelidikan diterapkan berdasarkan jenis elemen struktural yang dievaluasi. Kami menggunakan kombinasi metode testing yang telah terbukti efektif untuk setiap elemen, memastikan hasil yang comprehensive dan akurat. Berikut adalah breakdown pengujian untuk dua area utama struktur bangunan:


A. Penyelidikan Struktur Atas (Suprastruktur)

Struktur atas mencakup semua elemen di atas permukaan tanah hingga atap: kolom, balok, pelat lantai, dinding, dan sistem atap. Area ini adalah yang paling terlihat kerusakannya dan langsung menerima beban operasional.

Elemen yang Diperiksa & Metode Pengujian

1. Kolom Vertikal

Tanda kerusakan yang dicari:
Retak vertikal/horizontal, spalling, concrete degradation, buckling, efflorescence

Metode pengujian yang digunakan:

    • Hammer Test — Mengukur kekerasan permukaan beton dengan menempatkan plunger rebound hammer pada permukaan beton dan melepaskan beban pegas. Memberikan estimasi kuat tekan permukaan (rebound index)
    • UPVT (Ultrasonic Pulse Velocity Test) — Menggunakan gelombang ultrasonik untuk mengevaluasi integritas internal beton, mengidentifikasi retak dalam, dan mendeteksi anomali internal (void, delamination)
      UPVT Hotel Balikpapan
      UPVT di Hotel Blue Sky Balikpapan
    • Rebar Scan / Cover Meter Test — Memetakan lokasi, diameter, dan kedalaman selimut tulangan untuk assess proteksi corrosion
    • Half Cell Test — Mengukur potensi korosi pada tulangan baja di dalam beton (untuk kolom umur panjang)
      Half Cell Test Cirebon
      Half Cell Test Audit Gedung RS Sumber Waras Cirebon
    • Visual inspection detail — Dokumentasi foto setiap kerusakan, severity rating

Visual Structural Observation

Output yang diharapkan:
Peta sebaran kuat tekan, lokasi retak, assessment reinforcement condition, korosi risk level per kolom

2. Balok (Beam)

Tanda kerusakan yang dicari:
Defleksi berlebihan, retak di tengah bentang (sagging cracks), retak dekat support (shear cracks), spalling, delamination

Metode pengujian yang digunakan:

  • UPVT (Ultrasonic Pulse Velocity Test) — Evaluasi integritas internal balok, deteksi retak dalam
    UPVT Crack Detection
    Pemeriksaan retak bangunan akibat gempa dengan menggunakan UPV Test
  • Pulse Echo Test — Mengukur ketebalan beton dan integritas balok. Mendeteksi adanya rongga/celah dalam beton dengan visualisasi 3D yang informatif
  • Rebar Scan / Cover Meter Test — Memetakan lokasi reinforcement di balok, assess concrete cover adequacy
    Rebar Scan Test
    Covermeter Test / Rebar Scan untuk Memetakan lokasi, diameter, & kedalaman selimut tulangan
  • Deflection measurement — Pengukuran langsung menggunakan laser distance meter atau theodolite untuk assess sag/deflection
  • Core Drilling — Pengambilan sampel beton pada lokasi suspect untuk lab testing (concrete compression test)
    Core Drilling Aetra
    Hesa’s Technician on Core drilling in Structural Assessment for water process building PT Aetra Air, Pulogadung, Jakarta
    Crushing Test/Uji Kuat Tekan Beton di Laboratorium
    Sampel beton hasil ekstraksi metode coring kemudian diangkut ke Laboratorium Material Sipil untuk pengujian kompresi menggunakan concrete compression testing machine. Sampel dikenakan beban aksial kompresi bertahap hingga ultimate failure, di mana kuat tekan diperoleh dari rasio beban maksimum terhadap luas penampang efektif, sebagai indikator kunci integritas struktural beton.
    Core Sample
    Sampel beton dari pengambilan dengan metode coredrill pada bagian struktur bangunan yang diduga terdapat retakan

Output yang diharapkan:
Assessment integritas balok, lokasi potential failure points, estimate remaining capacity

3. Pelat Lantai (Floor Slab)

Tanda kerusakan yang dicari:
Retak (pattern mapping), delamination, dampness, peeling concrete, uneven surface

Metode pengujian yang digunakan:

  • Hammer Test — Quick assessment kuat tekan permukaan pelat di multiple grid points (50+ titik per lantai untuk pemetaan sebaran)
  • Ground Penetrating Radar (GPR) Pemindaian Beton — Menggunakan Proceq GP8000 untuk melakukan pemindaian pelat beton. Hasil scanning menghasilkan gambar (image) yang dapat digunakan untuk: mengetahui letak tulangan, menyelidiki struktur yang tidak diketahui, menentukan ketebalan beton, pencitraan geometri tulangan, dan deteksi void/delamination
    GPR Proceq GP8000
    GPR Proceq GP8000 untuk Pemindaian Pelat Beton dengan Visualisasi 3D
  • Pulse Echo Test — Mengukur ketebalan beton slab dan mendeteksi adanya rongga atau celah dalam beton
    Pulse Echo Test
    Pulse Echo Test untuk Uji Integritas Beton
  • Carbonation Test — Mengukur penetrasi CO₂ dalam beton (indikator risiko korosi tulangan). Critical untuk pelat umur > 10 tahun
    Sample Uji Karbonasi pada Audit Gedung BRI Cabang Proklamasi Jakarta
    Carbonation Test
  • UPVT — Pada area dengan kerusakan visual, untuk evaluate integritas internal

Output yang diharapkan:
Peta kerusakan pelat detail (lokasi crack, delamination), assessment ketebalan, risiko korosi, void mapping

4. Dinding & Partisi Struktural

Tanda kerusakan yang dicari:
Retak diagonal (shear crack), retak rambut (hairline cracks), out-of-plumb, spalling

Metode pengujian yang digunakan:

  • Hammer Test — Untuk dinding beton/batu bata, measure kekerasan permukaan
  • UPVT — Untuk dinding batu bata/beton, evaluate integritas internal
  • Verticality measurement — Menggunakan Total Station untuk assess out-of-plumb condition
  • Visual inspection ketat — Dokumentasi pola retak, severity assessment

Output yang diharapkan:
Assessment kestabilan dinding, potensi collapse risk, repair recommendation

5. Sambungan & Joint (Connection)

Tanda kerusakan yang dicari:
Movement, corrosion, looseness, debonding, cracks at connection

Metode pengujian yang digunakan:

  • Ultrasonic Thickness — Untuk elemen baja pada connection, measure ketebalan material dan deteksi corrosion thinning
    Ultrasonic Thickness
    Ultrasonic Thickness
  • Uji Penetrant (Penetrant Test) — Mendeteksi diskontinuitas halus pada permukaan seperti retak, berlubang, atau kebocoran pada sambungan las
  • Flaw Detector (Ultrasonic Flaw Detector Test) — Mendeteksi cacat internal (retak, inklusi) pada sambungan las baja
    Flaw Detector Test
    Ultrasonic Flaw Detector Test
  • Visual inspection detail — Assess tightness, corrosion, movement signs

Output yang diharapkan:
Assessment integritas joint, detect weld defects, corrosion level, repair urgency

6. Material Baja (jika ada elemen baja)

Tanda kerusakan yang dicari:
Corrosion, degradation, fatigue cracks, brittleness

Metode pengujian yang digunakan:

  • Hardness / Brinell Test — Menentukan tingkat kekerasan dan daya tahan material baja/logam
    Hardness Test
    Hardness Test untuk menentukan kekerasan serta daya tahan material
  • Ultrasonic Thickness — Mengukur ketebalan material baja dari satu sisi (deteksi corrosion loss)
  • Penetrant Test — Deteksi surface-breaking defects pada elemen baja
    Penetrant Test
    Uji Penetrant untuk mengetahui diskontinuitas halus pada permukaan seperti retak, berlubang atau kebocoran
  • Flaw Detector — Assess weld quality dan internal defects

Output yang diharapkan:
Material hardness profile, corrosion assessment, weld quality report


B. Penyelidikan Struktur Bawah (Infrastruktur/Pondasi)

Penyelidikan struktur bawah fokus pada pondasi dan tanah pendukung. Penyelidikan tanah terdiri atas pengujian lapangan dan pengujian laboratorium, dimana hasil pengujian keduanya berhubungan satu dengan yang lain. Kedua pengujian ini dilaksanakan sesuai prosedur standard pengujian American Society for Testing Material (ASTM).

Elemen yang Diperiksa & Metode Pengujian

1. Pondasi & Pile Cap (jika accessible)

Tanda kerusakan yang dicari:
Settlement non-uniform, tilting, retak di footing/pilecap, spalling, exposed reinforcement, water seepage

Metode pengujian yang digunakan:

  • Visual inspection — Jika basement accessible, assess kondisi pondasi, water seepage, crack pattern
  • Hammer Test & UPVT — Jika pilecap exposed, assess kondisi beton (kekerasan, integritas)
    Hammer Test Toyota
    Hammer Test: Mengukur kekerasan permukaan beton dengan menempatkan plunger rebound hammer
  • Ground Penetrating Radar (GPR untuk deteksi subsurface) — Scanning di basement area untuk deteksi void/delamination di bawah pilecap, anomali tanah, atau perubahan densitas
    GPR Warehouse Purwakarta
    GPR (Ground Penetrating Radar) untuk deteksi subsurface
  • Core Drilling — Jika diperlukan, ambil sampel untuk lab testing (f’c assessment, durability check)

Output yang diharapkan:
Assessment kondisi pondasi, void/delamination detection, reinforcement condition, settlement signs

2. Tiang Pancang (Pile Foundation)

Tanda kerusakan yang dicari:
Pile head yang retak/spalled, settlement tanda-tanda, integrity loss, damage history

Metode pengujian yang digunakan:

  • Seismic Shock Test (SST) & Parallel Shock Test — Metode non-destructive paling akurat untuk estimate kapasitas tiang, assess integritas internal, dan detect cracks atau voids dalam tiang. Testing dilakukan dengan memberikan shock force pada pile head dan mengukur kecepatan gelombang seismik yang merambat turun melalui tiang. Output: estimated bearing capacity, length verification, defect detection
    Seismic Shock Test
    Seismic Shock Test untuk memperkirakan kedalaman, daya dukung dan integritas pondasi
  • Visual inspection pada pile head — Assess kondisi concrete di bagian atas tiang (paling exposed to weathering)
  • Hammer Test & UPVT — Pada pile cap yang menghubungkan multiple piles

Output yang diharapkan:
Bearing capacity estimate per tiang, integrity assessment, defect detection, grouting need assessment

3. Penyelidikan Tanah

Soil Investigation
Penyelidikan Tanah di PT Cabot Cilegon

Penyelidikan tanah terdiri atas pengujian lapangan dan pengujian laboratorium, dimana hasil pengujian keduanya berhubungan satu dengan yang lain. Kedua pengujian ini dilaksanakan sesuai prosedur standard pengujian American Society for Testing Material (ASTM).

Pengujian Lapangan (Field Testing):

  • Soil Boring dengan SPT (Standard Penetration Test) — Pengeboran hingga kedalaman sesuai estimated foundation depth (min 10-20m untuk pile), dengan SPT test interval 1.5-2m. SPT memberikan N-value yang dikorelasikan dengan soil strength, friction angle, dan bearing capacity estimate
  • Groundwater Level Measurement — Observasi elevasi water table selama boring, penting untuk assess pondasi stability dan corrosion risk
  • Visual soil classification — Deskripsi lapisan tanah: clay, sand, silt, rock strata, color, consistency

Pengujian Laboratorium (Lab Testing):

  • Soil sample analysis — Testing terhadap sampel tanah yang diambil dari berbagai kedalaman untuk: moisture content, density, grain size distribution, plasticity index, shear strength (direct shear test, triaxial test)
  • Bearing capacity calculation — Berdasarkan SPT N-values dan lab test results, estimate daya dukung tanah (qu) untuk berbagai jenis pondasi

Output yang diharapkan:
Soil profile report, bearing capacity assessment, settlement prediction, groundwater condition, soil stability recommendation


Integrasi Hasil Pengujian

Hasil penyelidikan struktur atas dan bawah diintegrasikan untuk memberikan assessment comprehensive:

  • Retak & defleksi di struktur atas → indikasi settlement atau shifting di pondasi
  • Verticality deviation → possible sign of foundation tilt atau differential settlement
  • Water seepage di basement → long-term risk terhadap pile integrity dan soil erosion
  • SPT data & soil profile → basis untuk assess adequacy pondasi existing vs. actual loads

Output Laporan Hasil Penyelidikan Struktur Lapangan

  1. Kondisi detail struktur atas & bawah (masing-masing assessment)
  2. Root cause analysis untuk setiap defect
  3. Prioritized recommendations dengan cost-benefit analysis
  4. Maintenance & monitoring plan untuk sustainability jangka panjang

Analisis Struktur & Rekomendasi

Setelah data lapangan terkumpul, kami melakukan pemodelan struktur menggunakan software analisis profesional bersertifikat:

  • SAP2000 — Analisis struktur 3D & seismic analysis
  • ETABS — Khusus untuk gedung bertingkat & analisis dinamik
  • MIDAS GEN — Analisis pushover & capacity assessment
  • STAADpro — Analisis struktur industri & jembatan

Berdasarkan hasil analisis, kami menyimpulkan kapasitas struktur saat ini dan membandingkannya dengan kebutuhan beban operasi. Output analisis mencakup laporan performa bangunan, rekomendasi perbaikan prioritas, gambar teknis, dan kesimpulan kelayakan untuk pertahankan atau renovasi.
Analisis Pushover untuk Mengetahui Perilaku Struktur saat Terkena Gempa

Laporan dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil dari pemeriksaan bangunan, pengujian lapangan dan laboratorium serta hasil analisis struktur dan pemodelan dengan perangkat lunak amak akan dibuatkan laporan yang terdiri atas:

  1. Laporan Performa Bangunan, yang berisi tentang keamanan, kenyamanan dan pemenuhan terhadap aturan yang berlaku
  2. Rekomendasi kelayakan teknis bangunan
  3. Rekomendasi perbaikan
  4. Laporan hasil uji, hasil pemodelan dan analisis struktur dan gambar perbaikan

Pertanyaan Umum (FAQ) – Audit Struktur Bangunan

❓ Apa itu Audit Struktur Bangunan?

Dalam istilah sederhana, audit struktur adalah “check-up” untuk bangunan Anda – seperti pemeriksaan kesehatan berkala pada manusia. Kami melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan struktur aman, mengidentifikasi masalah apapun, dan memberikan “resep” perbaikan yang tepat.

Secara teknis: Audit struktur adalah serangkaian pemeriksaan sistematis menggunakan metode pengujian profesional sesuai standar ASTM dan SNI untuk mengevaluasi kapasitas, integritas, dan durabilitas struktur bangunan

❓ Kapan Audit Struktur Perlu Dilakukan?

Audit awal dapat dilakukan sebelum bangunan beroperasi (pre-operational) untuk memastikan kekuatan sesuai desain. Setelahnya, audit berkala dilakukan setiap 5-10 tahun atau setelah kejadian ekstrem (gempa, banjir). Audit juga diperlukan sebelum renovasi besar atau perubahan fungsi bangunan.

❓ Berapa Lama Durasi Proses Audit?

Durasi lapangan: Tergantung ukuran bangunan. Gedung kecil (~1000 m²): 1-2 minggu. Gedung menengah (2000-5000 m²): 2-4 minggu. Gedung besar (10000+ m²): 1-3 bulan. Durasi total: Lapangan + lab testing + modeling + laporan akhir = 4-12 minggu secara keseluruhan. Estimasi pasti diberikan setelah survey awal.

❓ Apakah Audit Struktur Merusak Bangunan?

Mayoritas metode kami adalah non-destructive testing (NDT) yang tidak merusak struktur. Hanya Core Drilling yang bersifat slightly destructive, tetapi hanya mengambil sampel minimal (beberapa titik saja) pada lokasi strategis. Lubang core drilling kemudian ditambal dengan epoxy atau non-shrink grout.

❓ Apa Output/Hasil Akhir Audit?

Hasil audit disajikan dalam bentuk laporan komprehensif yang mencakup: (1) Laporan Performa Bangunan (aspek keamanan, kenyamanan, compliance), (2) Peta Kerusakan detail, (3) Rekomendasi Perbaikan prioritas, (4) Hasil Testing Lab, (5) Model Analisis Struktur, (6) Gambar Teknis Perbaikan, (7) Kesimpulan Kelayakan. Laporan dalam bahasa Indonesia & dilengkapi foto dokumentasi.

❓ Apakah Audit Diperlukan Sebelum Renovasi?

Ya, sangat disarankan. Audit struktur sebelum renovasi besar atau perubahan fungsi bangunan (contoh: kantor → apartemen) memastikan struktur eksisting mampu menopang beban tambahan dan modifikasi yang direncanakan. Ini menghindarkan risiko kegagalan konstruksi.

❓ Bagaimana Jika Audit Menemukan Struktur Tidak Aman?

Jika audit menemukan kerusakan serius, kami memberikan: (1) Analisis risiko detail, (2) Rekomendasi perbaikan struktural dengan gambar teknis, (3) Estimasi biaya perbaikan, (4) Timeline pelaksanaan rekomendasi. Klien dapat menggunakan laporan ini untuk perencanaan perbaikan atau konsultasi dengan kontraktor spesialisasi.

❓ Berapa Biaya Audit Struktur?

Biaya audit bersifat fleksibel dan transparan, ditentukan berdasarkan kombinasi: luas gedung, tingkat kerumitan, jenis pengujian NDT yang diperlukan, kelengkapan data awal, dan lokasi proyek. Tidak ada tarif flat per m². Hubungi kami untuk mendapat penawaran detail setelah informasi awal disampaikan. Kami memberikan proposal kompetitif dalam waktu 2-3 hari.

❓ Apakah PT. Hesa Laras Memiliki Sertifikasi?

Ya. Tim kami terdiri dari Structural Engineer bersertifikat Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi dari Kemen PUPR Level 9, 8 dan 7 untuk Kualifikasi Ahli dan Sertifikat Keahlian NDT untuk petugas pemeriksa lapangan, dan berpengalaman di proyek-proyek kritis nasional. Alat-alat pengujian kami valid dan terkalibrasi regular. Software analisis yang kami gunakan berlisensi resmi.

❓ Apakah Audit Struktur Diperlukan Untuk Klaim Asuransi?

Untuk hal-hal tertentu dibutuhkan.  Jika terjadi kerusakan bangunan akibat gempa, banjir, atau insiden lain, laporan audit struktur independen sangat diperlukan untuk klaim asuransi. Laporan kami dapat digunakan sebagai dokumentasi teknis untuk proses klaim dengan pihak asuransi.


Berapa Estimasi Biaya Jasa Audit Struktur Bangunan?

Biaya yang dibutuhkan untuk audit struktur bangunan bersifat fleksibel. Biaya tidak dihitung berdasarkan harga per meter persegi tunggal, melainkan berdasarkan kombinasi dari **faktor-faktor utama** yang menentukan tingkat kerumitan dan sumber daya yang dibutuhkan. Kami akan memberikan penawaran presisi setelah mendapatkan data awal:

  1. 📏 Luasan dan Tinggi Gedung: Total luas lantai yang diaudit dan jumlah lantai (semakin tinggi, semakin kompleks pengujiannya). Ini menentukan volume pekerjaan.
  2. 📐 Tingkat Kerumitan Struktur: Desain struktur gedung (misalnya, adanya kantilever, struktur baja/beton komposit, atau bentuk tidak reguler) yang memerlukan analisis pemodelan yang lebih dalam.
  3. 🔬 Jenis Pengujian Non-Destructive Test (NDT): Kuantitas dan jenis pengujian NDT spesifik yang diperlukan
  4. 📁 Kelengkapan Data Awal: Ketersediaan data sekunder (As Built Drawing, laporan penyelidikan tanah, dsb.). Data yang tidak lengkap akan menambah pekerjaan rekayasa *reverse-engineering*.
  5. 📍 Lokasi Proyek & Mobilisasi: Jarak tempuh dan mobilisasi tim serta alat pengujian ke lokasi proyek.
  6. 👷 Persyaratan K3 Khusus: Jika lokasi proyek di area pabrik aktif, pertambangan, atau zona hazmat, diperlukan protokol K3 ketat. Ini menambah compliance cost & durasi.

💡 Ballpark Referensi (non-binding):
Gedung standar 200-500 m²: Rp 60-150 Juta | Gedung besar 10000+ m²: Rp 200-500 Juta+
Harga final ditentukan setelah survey & assessment data awal.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran yang detail dan transparan.

Hubungi Tim Konsultan Kami

Untuk mendapatkan penawaran harga dan konsultasi detail mengenai Audit Struktur Gedung Anda, silakan hubungi kami melalui saluran berikut: